Advertisement
Ini Startup yang Mewadahi Digitalisasi Warteg

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Startup yang berfokus pada digitalisasi dan modernisasi warung tegal atau warteg, Wahyoo, telah menggandeng 7.000 mitra di Jakarta. Sampai akhir tahun ini, Wahyoo menargetkan total mitra 13.000 warteg.
Wahyoo didirikan Peter Shearer pada Juni 2017, bertujuan memberdayakan cost efficiency dan pengembangan revenue pengusaha warteg di Indonesia melalui platform teknologi serta program pemberdayaan usaha mikro bisnis tersebut.
Advertisement
Peter mengatakan selain menaikkan target jumlah mitra, pihaknya akan memperluas jangkauan mitra tidak hanya di Jakarta.
"Saat ini, mitra kami masih berpusat di Jakarta. Ke depannya kami berharap untuk menjangkau wilayah Jabodetabek," kata Peter melalui keterangan tertulis, Kamis (25/7/2019).
Beberapa contoh penerapan digitalisasi yang diwadahi Wahyoo antara lain pengadaan supply chain, membantu menciptakan model bisnis yang baru, dan penerapan program lokakarya Wahyoo Academy untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen di setiap warteg.
Wahyoo telah menerima pendanaan awal atau seed funding dari Agaeti Ventures dan Kinesys Group. Selain itu, Wahyoo menerima dukungan investasi dari empat perusahaan venture capital lainnya yakni Chapter1 Ventures, SMDV, East Ventures dan Rentracks.
Pandu Sjahrir, General Partner dari Agaeti Ventures, mengatakan dalam waktu singkat Wahyoo cepat menanjak dalam solusinya memberdayakan bisnis mikro melalui teknologi.
"Apa yang Peter dan timnya kembangkan selama dua tahun terakhir menghadirkan dampak sosial yang positif bagi pengusaha warteg dan konsumen. Kami bersemangat untuk membina sosok market leader dengan Wahyoo. Wahyoo adalah contoh bisnis berbasis sosial yang sempurna bagi fokus investasi Agaeti Ventures," kata Pandu.
Pandu melanjutkan pihaknya sangat mendukung misi besar Wahyoo untuk memberdayakan pemilik warteg dan ekosistem usaha mikro. Bergabungnya 7.000 warteg di dalam platform Wahyoo merupakan salah satu validasi bagi pengembangan banyak model bisnis baru, dengan potensi skalabilitas yang masif secara horizontal maupun vertikal.
Wahyoo adalah satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia pada ajang Google Demo Day Asia 2019 di Bangkok, Juni lalu. Presentasi Wahyoo memicu diskusi kebutuhan bisnis model serupa untuk memecahkan permasalahan mikro bisnis di negara-negara Asia lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement