Advertisement
Bengkel Dyah Membuat Jewellery dari Keramik
IDX/RHB Investment Summit 2019 Majukan Pasar Modal Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari keisengan, dengan bekal penguasaan di bidang keramik, Dyah Retno kembangkan handmade ceramic jewellery di Bengkel Dyah-nya.
Mulai 2014 Dyah mulai mengembangkan studio tempat ia berkarya. Waktu itu ia memang belum berpikir untuk mengembangkan bisnis membuat produk jewellery. Ia hanya berniat mengembangkan fasilitas studio untuk disewakan kepada mahasiswa atau seniman untuk membuat karya keramik.
Advertisement
Seiring waktu berjalan pada 2016, tidak sengaja ia dan rekannya mulai mencoba-coba membuat jewellery dan akhirnya mulai coba dan banyak yang suka. Singkat cerita percobaan ini kemudian ditekuninya. Baru pada 2018 ia mulai menjual.
Awalnya, ia masih membuat aksesori yang sederhana seperti anting tusuk. Hal tersebut tidak terlepas pula dari inspirasi yang didapatnya saat membeli aksesori. Kemudian dia menjajalnya.
BACA JUGA
“Konsen di bidang keramik karena memang kuliah di ISI (Institut Seni Indonesia) Jogja dari 2012 kemudian penjurusan 2014 di keramik. Aku berkarya dengan keramik, material yang bisa aku kuasai,” kata Dyah, Jumat (6/9).
Pilihannya hingga jatuh menekuni keramik pun cukup panjang. Diceritakannya saat SMA ia menyukai pelajaran Kimia. Hingga akhirnya ia berkuliah lagi di bidang seni yang cukup jauh dari bidang itu. Namun kemudian, saat ia masuk di gedung keramik banyak bahan-bahan kimia yang membuatnya penasaran. Dyah pun sempat belajar di Bandung, Jawa Barat, selama satu bulan untuk mempelajari dasar-dasar kimia di keramik. .jpg)
Kini berbagai aksesori mulai dari anting, kalung, gelang dan cincin telah dibuatnya dengan rekannya. Harga yang dipatoknya cukup bervariasi. Mulai dari Rp30.000-Rp50.000, dan untuk yang premium Rp200.000-Rp700.000. “Harga pengaruh material yang dipakai dan proses pengerjaan juga,” katanya.
Untuk pemasaran karyanya, ia melakukan dengan sistem online dan juga offline di Daily Noon Store dan Karplanter. Ia berharap ke depan bisa berinovasi dengan bentuk penggabungan material yang lebih eksklusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



