Advertisement
Hadir di Jogja, Cashlez Fasilitasi Ratusan UMKM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penyedia layanan transaksi nontunai Cashlez membuka kantor barunya di Kota Jogja, Selasa (10/9/2019). Ratusan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diberikan fasilitas berupa alat untuk bisa melakukan transaksi nontunai dengan tanpa banyak persyaratan.
CRO Cashlez Tan leny Yonathan menjelaskan kehadirannya di Kota Jogja untuk menjangkau lebih banyak pemilik usaha guna memanfaatkan pembayaran nontunai, terutama UMKM. Saat ini pihaknya sudah memberikan fasilitas sebanyak 200 merchant bagi UMKM yang berada di Jogja untuk melakukan transaksi nontunai.
Advertisement
“Kami melihat ada potensi besar di Jogja, jadi sampai akhir tahun ini kami menargetkan pertumbuhan pengguna merchant cashlez ini bisa mencapai angka 500 hingga 600 usaha atau perorangan,” terang dia dalam siaran persnya, Selasa (10/9/2019).
Ia menambahkan besarnya potensi pengguna nontunai di Jogja karena kota ini menjadi pusat destinasi wisata. Apalagi banyak wisatawan mancanegara yang datang sebagian besar menggunakan transaksi nontunai. Sehingga mereka bisa melakukan transaksi tanpa harus menukarkan uang meski hanya dengan UMKM atau pedagang kecil.
Kemudahan cashlez karena menggabungkan sistem aplikasi kasir dan penerimaan pembayaran mulai dari pembayaran dengan kartu, digital QR Code maupun pembayaran online dalam satu aplikasi. “Kunci utama kami penetrasi dari sisi edukasi dulu supaya ada gerakan nontunai di mana sebetulnya secara tidak langsung, bisa membantu dari sisi bisnis mereka [pelaku usaha]. Fungsinya bisa sebagai kasir, sudah terintegrasi dengan pembayaran, kartu debit dan kredit, visa, master, termasuk QR Code,” katanya.
Founder Cashlez Steven Samudera mengatakan, untuk bisa mendapatkan fasilitas merchant cashlez syaratnya sangat mudah, yaitu hanya dengan mengirimkan permohonan dengan KTP dan NPWP. Setelah itu, antara tiga hingga lima hari mesin nontunai tersebut unitnya akan datang dan bisa dimanfaatkan. Pihaknya telah memiliki izin dari Bank Indonesia untuk memberikan alat tersebut kepada perseorangan tidak harus perusahaan atau badan usaha.
“Daripada di bank harus mengajukan dua atau tiga bulan lamanya, meski pun sudah disetujui kadang alatnya belum tentu tersedia, kalau kami hanya tiga sampai lima hari sudah bisa digunakan. Ketika alat aktif, langsung terhubung dengan visa, master, kredit dan debit, GPN, Link Aja, OVO, Gopay, sudah lengkap,” katanya.
Ia meyakini pedagang kecil yang menggunakan transaksi nontunai Cashlez akan sangat diuntungkan, karena bisa meningkatkan omzet mereka seiring dengan kemudahan transaksi. Begitu juga masyarakat sangat dimudahkan karena bisa melakukan pembayaran lebih mudah dan cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement