Advertisement
Makanan Tiongkok Cukup Diminati di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Makanan Tiongkok cukup diminati di DIY. Beberapa hotel pun menghadirkan Chinese restaurant untuk mengakomodasi para tamu yang menginginkan makanan asal negeri Tirai Bambu tersebut.
Ketua DPD PHRI DIY Istidjab M Danunagoro mengungkapkan makanan dari luar negeri cukup disukai di DIY. Biasanya makanan ala Barat, Korea, Jepang, termasuk masakan asal Tiongkok yang laris manis. "Di DIY untuk restoran yang Chinese food memang sedikit. Biasanya ada di hotel-hotel tetapi enggak banyak yang secara khusus membuat restoran Chinese food," kata dia, Rabu (25/9).
Advertisement
Istidjab mengungkapkan restoran ataupun hotel lainnya kebanyakan menyajikan beragam makanan dari berbagai daerah. Meskipun tetap ada menu Chinese food, tetapi hanya sedikit yang fokus ke makanan tersebut.
Salah satu hotel yang memiliki restoran Tiongkok yakni Hotel Tentrem Yogyakarta dengan nama Summer Palace. Adventa Pramushanti, Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta mengungkapkan market untuk makanan khas Tiongkok cukup besar di DIY. "Makanan Tiongkok memang salah satu makanan yang banyak penggemarnya dan populer di DIY. Oleh karena itu kami bikin restoran khusus Chinese food karena cita rasanya sudah populer dan lebih bisa diterima banyak orang. Selain itu, komunitas Tionghoa cukup besar di DIY sehingga jadi market yang potensial," ujar dia.
Venta menyebutkan Summer Palace menyajikan hidangan yang berkualitas mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian, tetapi dengan harga yang tidak begitu mahal. Untuk variasi, Summer Palace tidak hanya menawarkan menu yang ada di buku menu tetapi ada pula promo all you can eat setiap Rabu malam dan Sunday Dimsum setiap Minggu.
"Untuk cita rasa memang ada penyesuaian dengan selera masyarakat, tetapi tetap kami buat sedekat mungkin dengan cita rasa asli. Selain itu, restoran ini juga halal agar marketnya lebih luas enggak hanya komunitas Tionghoa, tetapi juga tamu hotel, dan masyarakat," kata dia.
Ia mengungkapkan minat para konsumen cukup tinggi terutama Minggu yang selalu penuh. Ia berharap dengan hadirnya Summer Palace, bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menyantap makanan Tiongkok.
Akulturasi Budaya
Bicara soal makanan Tiongkok, Ketua I Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) Jimmy Sutanto mengatakan saat ini banyak sekali makanan yang rupanya ada pengaruh dari Tionghoa. Makanan itu seperti bakso, bakmi, cap cai, tempe, tahu, wedang ronde, bakpao, bakpia, dan lainnya.
Jimmy menyebutkan tak hanya wedang ronde juga diadopsi dari Tionghoa. Namun, wujud aslinya mengalami perubahan. "Di Tiongkok itu hanya bulatan-bulatannya saja dengan kuah dari jahe. Enggak ada kacang dan kolang kaling seperti di sini," jelas dia.
Ronde adalah makanan tradisional Tiongkok dengan nama asli Tangyuan yang merupakan metafora dari reuni keluarga. Masyarakat Tiongkok biasa mengonsumsi tangyuan saat Festival Yuanxiao atau Festival Lampion atau pada setiap ada perkumpulan keluarga, misalnya saat pesta pernikahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Volatilitas Pasar Global Butuh Strategi Adaptif dan Optimistis
- Penyidik OJK Tuntaskan 144 Perkara Jasa Keuangan
- Menteri Bahlil Segera Berlakukan Aturan Baru Terkait Penjualan LPG 3 Kilogram
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
Advertisement