Advertisement
Banyak Anggota DPRD Gadaikan SK, BPD Untung Besar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pelantikan anggota baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di setiap provinsi ternyata membawa berkah bagi bank pembangunan daerah (BPD). Keberadaan mereka membuat penyaluran kredit multiguna terdorong setidaknya pada kuartal III/2019.
Merujuk Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, pertumbuhan kredit konsumsi yang disalurkan BPD hingga Juli 2019 masih mengalami perlambatan secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan tingkat pertumbuhan 7,2% yoy menjadi Rp303,2 triliun.
Advertisement
Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2018 yang sebesar 8% yoy.
Meski masih melambat, tetapi margin pertumbuhan kredit konsumsi pada Juli 2019 secara tahunan lebih baik dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Setidaknya, tingkat pertumbuhan Juli 2019 dan Juli 2018 hanya terpaut 80 basis poin (bps), sedangkan pada Juni 2019 dibandingkan dengan Juni 2018 mencapai 110 bps. Bahkan, margin perlambatan di Mei 2019 mencapai 240 bps.
Terpangkasnya margin perlambatan ini berpotensi berlanjut hingga akhir kuartal III/2019. Alasannya, ada pelantikan anggota DPRD baru di setiap daerah pada Agustus hingga September lalu.
Kehadiran anggota dewan baru ini membuat BPD bisa bermanuver menyalurkan pembiayaan konsumsi bagi mereka, dengan jaminan surat pelantikan yang baru diterima.
Potensi ini terbukti dari paparan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Berdasarkan data mereka, ada setidaknya Rp1,02 triliun kredit multiguna yang sudah tersalurkan ke anggota DPRD yang baru dilantik Agustus lalu.
Jumlah itu mencapai 60% dari total kredit konsumsi yang disalurkan Bank Jatim pada Agustus-September 2019. Sebagai catatan, pada dua bulan tersebut, Bank Jatim menyalurkan Rp1,7 triliun kredit sektor ini.
“Katalis utamanya di konsumer dari Agustus-September 2019 penyaluran nett Rp1,7 triliun. Kontribusi terbesar sekitar 60% adalah dari kredit dewan, teman-teman dewan yang baru dilantik,” ujar Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (16/10).
Penyaluran kredit multiguna ke anggota DPRD yang dilakukan Bank Jatim tahun ini tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode pelantikan anggota DPRD baru pada 2014 lalu yang hanya Rp700 miliar.
Selain Bank Jatim, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) juga turut mendulang untung dari penyaluran pembiayaan ini.
BARU DILANTIK
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, hingga kuartal III/2019 nilai kredit konsumsi yang disalurkan kepada anggota DPRD Jawa Tengah mencapai Rp748 miliar. Nilai ini berasal dari pinjaman yang diajukan 62% anggota DPRD yang baru dilantik.
“Trendnya mengalami kenaikan dari 5 tahun lalu, karena dasar pemberian kredit dari gaji anggota saat ini juga mengalami kenaikan,” ujarnya.
Hingga akhir September 2019 nilai kredit yang disalurkan Bank Jateng mencapai Rp48,59 triliun. Jika dibandingkan dengan total pembiayaan itu, kontribusi kredit konsumsi yang diambil anggota DPRD baru terhadap portofolio Bank Jateng mencapai 1,63%.
Hal serupa dirasakan PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar. Menurut Pemimpin Departemen Kredit Produktif Bank Sulselbar Akhmad Nur Rizal, kontribusi kredit konsumsi dari anggota DPRD terhadap pembiayaan per kuartal III/2019 mencapai 1,46% dengan nilai penyaluran mencapai Rp198,27 miliar.
Namun, pembiayaan itu mayoritas baru berasal dari anggota dewan baru di tingkat kabupaten/kota.
“Karena pelantikan provinsi baru dilakukan September 2019, sehingga yang bermohon belum signifikan. Nominal permohonan plafon juga meningkat, karena adanya kenaikan gaji anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Rizal.
Bank Sulselbar disebutnya tidak memberi tingkat bunga khusus bagi anggota DPRD baru yang mengajukan kredit.
Tingkat bunga yang diberikan setara dengan kredit bagi ASN sebesar 12%. Untuk bisa mendapat pembiayaan, anggota DPRD baru harus menjaminkan surat keputusan pelantikannya ke bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement