Advertisement
DIY Berpotensi Jadi Hub Pariwisata

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keragaman destinasi wisata di DIY menjadi potensi DIY menjadi hub pariwisata khususnya Jawa bagian selatan.
Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta DIY DIY Udhi Sudiyanto mengatakan selain mempromosikan destinasi wisata unggulan dan populer, Asita juga mencoba untuk mendukung perkembangan destinasi penyangga. "Destinasi populer misalnya Prambanan, Borobudur, Parangtritis, Malioboro, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan lainnya. Objek yang belum unggulan masih banyak misalnya Museum Dirgantara, candi-candi yang kurang begitu banyak dikenal. Kita coba bantu angkat," kata dia, Rabu (13/11).
Advertisement
Menurutnya, destinasi bukan unggulan masih banyak baik alam, budaya, dan atraksi. Potensi besar ini sangat sayang jika tidak dikembangkan. "Kami juga akan sinergi dengan PHRI. Intinya kami ingin bisa branding dan jual DIY lebih baik lagi," kata dia.
Asita memiliki mimpi DIY menjadi hub pariwisata di Jawa bagian selatan. Meskipun penerbangan langsung ke DIY masih dari Singapura dan Malaysia, tetapi banyak wisatawan asing yang datang melalui Jakarta dan Bali.
Menurutnya, wisatawan ke DIY itu tidak hanya ke destinasi populer saja seperti Prambanan, Malioboro, dan Borobudur saja. Perlu dipikirkan pemerataan kunjungan wisatawan agar tidak terkonsentrasi ke satu titik saja.
Menurutnya, seharusnya juga dipikirkan apa yang bisa dikunjungi sebelum atau sesudah ke destinasi populer seperti Borobudur. Banyak objek wisata yang bisa menjad objek transit sebelum ataupun sesudah destinasi populer. Ia berpendapat pemerintah sebaiknya jangan hanya mengejar jumlah wisatawan ke destinasi populer tetapi lupa dengan objek penyangga di sekitarnya.
Udhi mengaku lebih menyukai akses ke destinasi unggulan dibuat bagus, tetapi akses ke objek lain juga harus dibuat bagus. Sehingga ada penyebaran wisatawan yang merata. "Perlu diingat pariwisata bisa sustain itu bila juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement