Advertisement
HS SILVER: Mengikuti Tren dengan Tetap Menjaga Idenditas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di era digital saat ini tren bentuk perhiasan ikut berubah. HS Silver pun menyadari harus bisa mengikuti perubahan tren, tetapi tetap menjaga jati diri atau identitas.
HS Silver merupakan perusahaan yang memproduksi perak berkualitas untuk pasar lokal maupun luar negeri. Komisaris PT PT Harto Suharjo Winduputra Sejahtera (HSWS) Irsyam Sigit Wibowo mengungkapkan HS Silver merupakan perusahan yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Produk dari HS Silver dibekali desain yang unik. Motifnya pun khas dan menonjol. Ornamen yang bervariasi didukung dengan teknik filigree yang detail. Hingga saat ini HS Silver telah menghasilkan lebih dari 2.000 desain. Meski demikian, HS Silver tak langsung puas diri, tetapi justru selalu berinovasi untuk mengembangkan desain unik lainnya.
Advertisement
"Kami juga menerima pemesanan pembuatan perhiasan dengan desain khusus serta melayani pembelian dari pasar internasional dan ekspor ke berbagai benua, seperti Eropa, Timur tengah, Australia, dan Asia," kata dia.
Ia mengatakan permintaan untuk ekspor sangat melimpah. Terkadang HS Silver kuwalahan saat harus memenuhi permintaan tersebut. Hal ini menandakan minat masyarakat luar negeri terharap perhiasan perak masih sangat tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, ia mengaku kesulitan mencari tenaga kerja. Selain memiliki perajin sendiri, HS Silver juga menggandeng perajin perak di Pampang, Gunungkidul. Meski demikian, ia masih merasa kekurangan perajin. "Mungkin masih butuh sampai 100 lagi karena permintaan itu melimpah. Tetapi saya kesulitan mencari orang yang mau jadi perajin. Regenerasinya susah," ujar dia.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri. HS Silver pun membuka kursus singkat membuat perhiasan dari perak. Pengunjung atau masyarakat yang berminat bisa mencoba kursus tersebut. Melalui kursus ini, masyarakat akan memahami bagaimana detailnya membuat perhiasan dari perak.
Program ini juga menjadi pendorong minat wisatawan untuk mengunjungi HS Silver. Ia mengakui dahulu penggemar perhiasan perak yang datang ke HS Silver didominasi turis mancanegara. Namun, saat ini seiring meningkatnya wisatawan dalam negeri, jumlah kunjungan wisatawan domestik pun melonjak, sedangkan wisman agak menurun.
Irsyam mengatakan mulai serius menggarap pemasaran secara digital. Saat ini, promosi secara digital sudah gencar dilakukan. Platform media sosial pun dipegang oleh anak-anak muda yang memahami karakter media sosial. "Ya kami akan ikuti perkembangan zaman. Harus mau berubah. Kalau tidak, bisa tertinggal," ujar dia.
Sejarah Perusahaan
Dikutip dari lamar resminya, HS Silver berdiri sejak tahun 1950-an di Kotagede, Jogja. Kotagede sejak zaman Mataram Islam sudah terkenal dengan kerajinan peraknya. Pendiri HS Silver, Pasangan suami istri Harto Suharjo tertarik dengan bisnis perhiasan dan memilih untuk membuka toko pertama mereka dengan nama Terang Bulan.
Pada awal mulanya, Terang Bulan memproduksi perhiasan dari tembaga, kemudian mengembangkannya menjadi perhiasan perak dan mengganti nama menjadi HS Silver yang merupakan singkatan dari nama Harto Suhardjo.
HS Silver sekarang dikelola oleh generasi ketiga dalam keluarga, memastikan untuk tetap menjaga kearifan lokal dan warisan budayanya. Pada 1998, HS Silver memperoleh sertifikat ISO 9000 seri B pada 2000 juga memperoleh sertifikasi ISO 9001: TUV . Sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan kepada HS SILVER yang berkomitmen dalam menjaga kualitas produk.
HS Silver mengusung visi melestarikan dan mengembangkan bisnis yang telah dirintis Keluarga Harto Suhardjo menjadi bisnis yang bertaraf Internasional sehingga memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi keluarga besar HS dan masyarakat pada umumnya. Adapun misinya yakni mengelola bisnis utama perusahaan (core business) yaitu silver dan bisnis lain secara profesional dan inovatif. Selain itu, juga untum mendirikan unit-unit usaha di bidang lain (diversifikasi) sebagai bagian dari perusahaan korporasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Kuasa Hukum Ungkap Kerumitan Jual Beli Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
Advertisement
Advertisement