Advertisement
Kinerja Maskapai Terpukul Gara-Gara Rentetan Masalah Berikut

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kinerja industri penerbangan sepanjang kuartal I/2020 diperkirakan mengalami pukulan telak. Situasi ini disebabkan musim sepi penumpang (low season) sekaligus imbas dari kebijakan penyetopan penerbangan untuk sementara dari dan menuju ke China oleh pemerintah.
Semula, para pelaku dan industri aviasi di Indonesia memiliki target kembali bertumbuh pesat pada tahun ini setelah sempat stagnan pada tahun lalu. Konsultan penerbangan dari Communic Avia Gerry Soejatman mengatakan tiga bulan berjalan pada awal tahun lazimnya selalu menjadi momok bagi maskapai dengan kondisi sepinya penumpang. Untuk mengurangi dampak sepinya penumpang, tutur dia, sejumlah maskapai seperti Citilink, Sriwijaya, dan Lion Air akan banyak memanfaatkan pesawat sewa (charter) untuk wisatawan dari China.
Advertisement
Selain itu, negara dengan kasus terindikasi Virus Corona juga banyak berasal dari Singapura. Baru-baru ini, otoritas negri singa juga telah menaikkan level waspada virus nCOV2019 ke level oranye. Level ini merupakan satu level di bawah level tertinggi, yakni merah.
“Virus Corona ini pukulan keras, apalagi negara dengan kasus terbanyak di luar China sekarang adalah Singapura. Ini juga cukup memukul bagi maskapai-maskapai Indonesia yang terbang ke Singapura,” jelasnya, Minggu (8/2).
Namun, lanjut dia, selama Virus Corona ini tidak mewabah di Indonesia, maka imbasnya bagi penerbangan domestik tak signifikan. Dampak berbeda, paparnya akan terjadi jika di Indonesia terindikasi masuknya virus hingga mewabah.
Kondisi serupa, ujar dia yang telah terjadi di China. Negri tirai bambu telah diprediksikan kehilangan pangsa pasar penerbangan domestik hingga 60% sejak Virus Corona menjangkiti warganya. Padahal, musim perayaan Tahun Baru Imlek semestinya menjadi periode tersibuk bagi mereka.
Dia pun mengharapkan pada periode ini sudah mendekati puncak dari wabah nCOV2019. Ketika puncak wabah sudah dilewati, bebernya, maka perdagangan dan perjalanan akan mulai pulih kembali.
Kendati sulit untuk melawan pola sepinya penumpang pada kuartal pertama, tetapi Gerry mengharapkan jumlah penumpang untuk kepentingan bisnis (perjalanan dinas) pada tahun ini setidaknya sama atau bahkan melebihi pada 2018.
Sepanjang kuartal pertama tahun lalu, klaimnya telah menjadi rekor penerbangan tersepi selama 10 tahun terakhir. Penyebab sedikitnya perjalanan dinas, kata dia, karena faktor pemilihan umum presiden dan wakil presiden.
“Kabar baiknya kami memang masih tunggu datanya. Namun, sepertinya sepertinya jumlah perjalanan dinas di awal 2020 sama atau melebihi 2018. Kami tetap berharap pada 2020 pertumbuhan bisa pulih ke angka melanjutkan pertumbuhan pada 2018,” tekannya.
Tahun lalu paparnya memang menjadi kondisi kurang menguntungkan bagi industri aviasi tanah air. Kenaikan biaya pada akhir 2018, sebutnya mengakibatkan banyak maskapai banyak memangkas kapasitas karena tarif batas atas tidak ikut naik. Alhasil, harga tiket yang menempel pada tarif batas atas sepanjang 2019 dan mengakibatnya sedikitnya tiket murah karena lebih sulit disubsidi oleh tiket mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement