Advertisement
Digitalisasi Akan Jadi Mesin Baru untuk Ekonomi Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Digitalisasi diprediksi akan menjadi kekuatan baru sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan ekonomi global mengalami tantangan yang cukup berat, kondisi perang dagang masih terus berlangsung, konflik geopolitik, hingga Virus Corona yang dinilai berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi tersebut.
Advertisement
Meski demikian, Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang masih konsisten, sebesar 5,02% pada 2019. Salah satu pendorongnya yaitu perkembangan teknologi digital yang berkembang sangat signifikan.
Filianingsih mencontohkan pangsa pasar e-commerce terhadap ritel meningkat dua kali lipat, dari 7,4% pada 2015 menjadi sebesar 14,1% di 2019. Hal yang sama terjadi pada digital payment, rata-rata pertumbuhan pada periode 2018-2023 tercatat sebesar 13,3%. "Teknologi digital mulai mengubah perdagangan ritel menjadi e-commerce. Digitalisasi juga mulai merambah ke sektor pendidkan, inovasi di dunia keuangan pun telah memunculkan pesatnya perkembangan tekfin, P2P, asuransi, wealth management serta crowd funding," katanya saat acara seminar nasional dengan tema Peran Transaksi Elektronis terhadap Perekonomian Indonesia, Selasa (11/2).
Filianingsih memaparkan ada tiga kata kunci yang memengaruhi landscape dari sisi pembayaran nasional di era digital, yaitu teknologi digital, customer experience dan pelaku-pelaku baru. Pertama, paparnya, teknologi digital telah hadir di setiap sendi kehidupan, baik bagi individu maupun korporasi. Fenomena ini muncul sebagai efek dari multiplayer dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, misalnya IoT (internet of things), AI (Artificial Intelegence) dan money machine learning.
Struktur demografi Indonesia pun, yang 59%-nya merupakan gen Y dan Z, dinilai sangat memungkinkan untuk mengadaptasi teknologi dengan sangat cepat. Pada Juni 2019, Indonesia telah menduduki peringkat keempat negara pengguna Internet terbesar di dunia.
Digitalisasi juga didukung oleh akses teknologi yang terjangkau sehingga memungkinkan kontribusi dari masyarakat yang selama ini tidak memiliki akses keuangan konvensional.
Kedua, era digital melahirkan sebuah konektivitas tanpa batas melalui piranti elektornik, perusahaan dituntut tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga bagaimana mengubah konsumen menjadi loyal, sehingga customer experience sangat dibutuhkan.
Ketiga, digitalisasi melahirkan pelaku-pelaku baru dalam industri keuangan, khususnya nonbank. Peran industri keuangan nonbank saat ini semakin menguat sekaligus mengubah tatanan sektor keuangan.
"Pelaku nonbank mulai merambah sistem pembayaran yang selama ini dominasi oleh bank. Peran nonbank menguat, dari startup sampai perusahaan big tech. Ini didukung oleh perluasan sistem end to end. Yang bisa bersaing adalah mereka yang mempersiapkan sistem ini [end to end]," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement