Advertisement

Virus Corona Akibatkan Kerugian yang Setara dengan Pendapatan Indonesia Setahun

John Andhi Oktaveri
Kamis, 20 Februari 2020 - 10:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Virus Corona Akibatkan Kerugian yang Setara dengan Pendapatan Indonesia Setahun Pekerja medis mengangkut seorang pasien yang diyakini terjangkir virus corona di Hong Kong, China. - Justin Chin / Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah lembaga konsultan terkemuka menyatakan bahwa virus Corona akan membuat kerugian ekonomi global akibat kehilangan pendapatan hingga di atas US$1 triliun jika berubah menjadi wabah global.

Perusahaan konsultan Oxford Economics memperingatkan bahwa penyebaran virus ke wilayah di luar Asia akan menurunkan sebesar 1,3% dari pertumbuhan global tahun ini.

Advertisement

Angka itu setara dengan US$1,1 triliun dalam bentuk kehilangan pendapatan, atau sama dengan pendapatan tahunan Indonesia sebagai ekonomi terkuat ke-16 di dunia, menurut perusahaan itu seperti dikutip Theguardian.com, Kamis (20/2/2020).

Perusahaan konsultan itu menyebut bahwa berdasarkan model ekonomi global, terlihat  virus corona sudah menunjukkan "efek yang membahayakan".

Alasannya, penutupan pabrik di China telah meluas ke negara-negara tetangga dan perusahaan-perusahaan besar mulai berupaya untuk mencari komponen dan barang jadi dari wilayah Timur Jauh.

Oxford Economics menyatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan PDB China turun dari 6% tahun lalu menjadi 5,4% pada tahun 2020 setelah penyebaran virus  corona sejauh ini.

Tetapi, jika menyebar lebih luas di Asia, PDB dunia akan turun US$400 miliar pada tahun 2020, atau 0,5%.

Sedangkan, jika virus menyebar ke luar Asia dan menjadi pandemi global, maka PDB dunia akan turun $1,1 triliun atau 1,3% dibandingkan dengan proyeksi saat ini.

Sementara itu, ChannelNewsAsia.com melaporkan angka kematian dari epidemi virus corona baru China melonjak melewati 2.000 hingga kemarin setelah 136 orang lagi meninggal.

Sedangkan jumlah kasus baru turun untuk hari kedua secara berturut-turut, menurut Komisi Kesehatan Nasional China.

Data ini membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China daratan menjadi 74.185.

Dalam laporannya, Komisi Kesehatan Nasional China  melaporkan 1.749 kasus baru orang yang terinfeksi virus secara nasional sekaligus menjadi jumlah terendah kasus baru selama bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com/Theguardian.com/ChannelNewsAsia.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus DAMRI Jogja Semarang Hari Ini

Jogja
| Jum'at, 04 Juli 2025, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement