Advertisement
UMKM Didorong Manfaatkan Media Promosi Digital
Ilustrasi medsos
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di DIY bisa memanfaatkan promosi dan pemasaran melalui media promosi digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Pelaku UMKM di DIY pun diberikan bekal pelatihan, pembinaan, pendampingan dan coaching melek digital marketing atau pemasaran dengan transaksi nontunai. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan ia terus menggaungkan transaksi nontunai bagi UMKM. Hak ini menjadi salah satu aspek peningkatan kapasitas dari sisi keuangan.
Advertisement
"Pelaku UMKM akan dilatih tertib manajemen dan adminstrasi sehingga tidak hanya berjualan semata tetapi mencatatkan transaksinya," kata dia, Minggu (23/2).
Ia menjelaskan pelaku UMKM di DIY diberikan pembelajaran di antaranya jumlah produksi, penjualan dan transaksinya yang tercatat melalui digitalisasi. "Jadi masih ada UMKM yang asal membuat produk dan asal jual selama ini, tetapi dengan seperti ini akan tercatat," kata Siwi.
Siwi menyampaikan parameter keberhasilan UMKM yang dilihat salah satunya kenaikan omzet dan naiknya. Dari ratusan ribu pelaku UMKM di DIY, baru 40% pelaku UMKM yang melek digital. "Hanya pelaku UMKM di DIY yang melek digital tersebut belum semuanya memanfaatkan untuk bisnis atau usahanya. Tidak hanya kami saja tetapi dari perbankan, dinas, lembaga, komunitas, asosiasi, market, dan lainnya juga banyak memberikan pendampingan bagi UMKM agar melek digital," ujar dia
Menurut Siwi, dengan adanya transaksi nontunai, otomatis secara tidak langsung merupakan wujud pembinaan kepada pelaku UMKM yang ikut serta. Pelaku UMKM mau tidak mau harus memanfaatkan digital marketing karena keinginan pasar mengarah kesana.
"Pemasaran online dan offline tetap harus dikembangkan pelaku UMKM di DIY. Sebab pemasaran online sudah menjadi tuntutan era Revolusi Industri 4.0, sedangkan penjualan offline juga tetap diperlukan supaya berlatih melihat kemauan pasar dan belajar etika bisnis dan tetap difasilitasi dengan pameran," kata dia.
Siwi menyampaikan guna meningkatkan kapasitas UMKM, berbagai cara yang telah dan terus dilakukan untuk peningkatan kualitas dan kontinuitas UMKM tersebut. Upaya itu di antara dengan pembinaan, bimbingan teknis (bimtek), perubahan midset atau pola pikir dan menjawab permasalah-permasalan yang dihadapi pelaku UMKM.
"Kita dibantu berbagai pihak tentunya tetap memberikan fasilitas terhadap channeling pemasaran dan pembiayaan yang selama ini menjadi permasalah klasik yang kerap dihadapi pelaku UMKM," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



