Advertisement
Jumlah Hotel & Resto di DIY yang Akan Buka Bertambah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah hotel dan restoran di DIY yang berencana kembali beroperasi kian bertambah, setelah sebelumnya mereka sempat menyetop sementara operasionalnya lantaran Covid-19.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan pada Juni nanti setidaknya akan ada tambahan 27 hotel dan restoran yang kembali buka. Sebelumnya, dia mengabarkan ada sekitar 25 yang akan kembali buka.
Advertisement
Dari 27 hotel itu, sebanyak 22 di antaranya adalah hotel nonbintang dan bintang, sedangkan lima lainnya adalah restoran. “Jadi jika ditambah dengan hotel, restoran yang masih beroperasi sampai sekarang total 47 hotel dan 10 restoran di DIY yang akan buka pada Juni nanti,” kata Deddy, Kamis (28/5/2020).
Deddy mengimbau kepada hotel maupun restoran yang akan kembali membuka operasionalnya, agar menyiapkan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) serta tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19,.
“Pesan kami agar protokol kesehatan betul-betul disiapkan dan diterapkan dengan disiplin yang ketat. Serta jujur bagi karyawan dan tamu agar semuanya merasa nyaman, aman, sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS] harus betul-betul dilaksanakan, karena ini adalah peradaban baru maka pola pikir, pola kerja, pola hidup semuanya harus berubah total,” ucapnya.
Tak hanya itu, tambah dia, tamu yang akan menginap juga harus memenuhi protokol pencegahan penularan Covid-19, termasuk juga yang dari luar kota harus menunjukan surat keterangan sehat.
Rekomendasi Protokol
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan pihak industri telah berdiskusi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dalam upaya pencegahan Covid-19 di dunia pariwisata. “Dari masukan industri sedang dirumuskan oleh Dispar DIY yang nantinya disampaikan ke tim Gugus Tugas Covid-19 Pemda DIY untuk rekomendasi protokoler kesehatan yang akan dibuat oleh Pemda DIY. Kalau untuk SOP [standar operasional prosedur] nantinya dibuat oleh masing-masing industri terkait untuk detil operasional masing-masing,” ucap Bobby.
Dia mengatakan penekanan yang dilakukan adalah pada aspek kebersihan, kesehatan dan keamanan. Bobby yang juga sebagai Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY mengatakan untuk industri travel, para anggota sudah siap. Hanya memang untuk pasar saat ini belum ada.
“Artinya Asita selalu mempersiapkan anggotanya untuk melakukan tiga hal survivenation, preparation, dan brand awareness. Jadi saat demand dan market ada, kami sudah siap melayani, tentunya dengan standar layanan sesuai protokoler kesehatan dan SOP New Normal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement