Advertisement
New Normal, Kesehatan dan Ekonomi harus Sama-Sama Jadi Prioritas
Wisatawan asing melintas di lereng Gunung Merapi wilayah Kaliadem, Cangkringan, Sleman, setelah terjadi erupsi, Selasa (3/3/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku industri pariwisata berharap tidak ada lagi dikotomi antara prioritas kesehatan dan ekonomi. Kedua hal tersebut dinilai harus berjalan bersama.
“Harus berjalan bersama, karena kondisi pengusaha yang sudah semakin mengkhawatirkan kondisinya. Butuh supporting government untuk mendorong pengusaha di masa recovery mendatang,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, Minggu (28/6/2020).
Advertisement
Jika industri pariwisata tidak kunjung bergerak, maka akan semakin memberatkan pelaku wisata. Dia mengatakan sebagian pelaku industri pariwisata sudah berharap untuk segera bisa menggerakkan kembali usahanya karena kondisi ketahanan usahanya sudah memasuki keadaan darurat.
Menurut dia kondisi saat ini belum banyak berubah. Kondisi masa recovery ini masih sangat berat dengan belum pulihnya beberapa hal yg menjadi hambatan, seperti belum pulihnya ekonomi masyarakat regional, nasional, dan internasional.
BACA JUGA
Belum lagi akses penerbangan yang masih terbatas dan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi oleh wisatawan yang cukup rumit. “Diperpanjangnya masa tanggap darurat menjadikan psikologi market negative untuk trust ke Jogja. Semakin menipisnya cash flow dan kewajiban-kewajiban yang tetap harus diselesaikan pengusaha kepada pihak ketiga. Kesadaran masyarakat untuk disiplin menjalankan protokoler kesehatan dan standar operasional yang masih rendah,” ucapnya.
Meski berharap dapat berjalan beriringan antara kesehatan dan ekonomi, tetapi pihaknya juga tak bisa berbuat banyak dengan rencana kebijakan perpanjangan masa tanggap darurat. “Meskipun sangat berat dan semakin sulit bagi industri untuk bertahan, namun kami tidak ada pilihan lain kecuali menerima dan jauh lebih mempersiapkan diri untuk nantinya benar-benar siap memasuki era new normal,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
- Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
- Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
- Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Emas Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Realisasi Belanja Negara di DIY Capai Rp14,98 T per September 2025
Advertisement
Advertisement




