Advertisement
New Normal, Kesehatan dan Ekonomi harus Sama-Sama Jadi Prioritas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku industri pariwisata berharap tidak ada lagi dikotomi antara prioritas kesehatan dan ekonomi. Kedua hal tersebut dinilai harus berjalan bersama.
“Harus berjalan bersama, karena kondisi pengusaha yang sudah semakin mengkhawatirkan kondisinya. Butuh supporting government untuk mendorong pengusaha di masa recovery mendatang,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, Minggu (28/6/2020).
Advertisement
Jika industri pariwisata tidak kunjung bergerak, maka akan semakin memberatkan pelaku wisata. Dia mengatakan sebagian pelaku industri pariwisata sudah berharap untuk segera bisa menggerakkan kembali usahanya karena kondisi ketahanan usahanya sudah memasuki keadaan darurat.
Menurut dia kondisi saat ini belum banyak berubah. Kondisi masa recovery ini masih sangat berat dengan belum pulihnya beberapa hal yg menjadi hambatan, seperti belum pulihnya ekonomi masyarakat regional, nasional, dan internasional.
Belum lagi akses penerbangan yang masih terbatas dan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi oleh wisatawan yang cukup rumit. “Diperpanjangnya masa tanggap darurat menjadikan psikologi market negative untuk trust ke Jogja. Semakin menipisnya cash flow dan kewajiban-kewajiban yang tetap harus diselesaikan pengusaha kepada pihak ketiga. Kesadaran masyarakat untuk disiplin menjalankan protokoler kesehatan dan standar operasional yang masih rendah,” ucapnya.
Meski berharap dapat berjalan beriringan antara kesehatan dan ekonomi, tetapi pihaknya juga tak bisa berbuat banyak dengan rencana kebijakan perpanjangan masa tanggap darurat. “Meskipun sangat berat dan semakin sulit bagi industri untuk bertahan, namun kami tidak ada pilihan lain kecuali menerima dan jauh lebih mempersiapkan diri untuk nantinya benar-benar siap memasuki era new normal,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement