Advertisement
Mantap, Ini Speksifikasi KRL yang Bakal Gantikan KA Prameks

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Operasional KA Prameks rute akan disetop. Kereta api rel listrik alias KRL segera beroperasi menggantikan KA yang melayani rute Solo-Jogja itu. KRL ini ditarget mulai beroperasi pada Oktober 2020 untuk rute Jogja-Klaten.
Sementara KRL rute Solo-Jogja diharapkan beroperasi pada akhir 2020. KRL seperti yang beroperasi di Jabodetabek ini merupakan pengganti KA Prameks yang selama ini menjadi primadona.
Advertisement
Penggantian moda transportasi ini dilakukan karena beberapa faktor, salah satunya efisiensi. KRL dianggap jauh lebih efisien dalam penggunaan energi sehingga bisa mengurangi emisi karbon.
KRL ini memiliki sejumlah keistimewaan dibandingkan KA biasa. Dari segi daya tampung, KRL digadang-gadang bisa mengangkut lebih banyak penumpang.
KRL juga diklaim lebih hemat lantaran menggunakan listrik sebagai energi utama. Di samping itu, KRL dianggap lebih ramah lingkungan. Hal ini berbeda dengan KA Prameks yang merupakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE).
Hal tersebut disampaikan Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulfikri, kepada wartawan di Stasiun Solo Balapan, Jumat (26/6/2020).
Dia mengatakan saat ini PT KAI sedang merampungkan elektrifikasi jaringan listrik aliran atas (LAA) rute Solo-Jogja. Proyek ini sudah mulai dibangun sejak tahun lalu, dengan fokus pada pendirian tiang pancang.
“Tiang pancang sudah terpasang, begitu pula dengan jaringan LAA. KRL segera beroperasi bertahap dimulai dulu Jogja-Klaten awal Oktober lalu akhir tahun target Jogja-Solo,” ujarnya.
Penumpang
Zulfikri menjelaskan KRL ini mendesak segera dijalankan mengingat kapasitas KA lokal Prameks tidak mampu lagi menampung animo penumpang relasi Jogja-Solo pergi pulang (PP) setiap harinya. Nantinya KRL bakal menggantikan peran KA Prameks yang melayani rute Jogja-Solo PP.
Sebagai permulaan, pihaknya telah memesan 10 train set produksi PT Inka. Sementara satu train set biasanya terdiri dari 10 rangkaian gerbong. Namun demikian, pengoperasian train set tersebut bisa jadi bertahap tergantung dengan sistemnya apakah sama dengan KRL di Jabodetabek.
“Ini menggantikan KA Prameks. Sementara KA Prameks nanti bisa dipakai untuk lainnya menilik kebutuhan PT KAI juga masih banyak. Soal tarif sementara sama karena sifatnya pengganti KA lokal,” paparnya.
Progres dan kesiapan KRL Solo-Jogja ini ditinjau langsung Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, baik di Stasiun Klaten maupun Stasiun Solo Balapan. Menurutnya, Yogyakarta dan Solo merupakan salah satu daerah yang secara transportasi sangat lengkap.
“ Yogyakarta dan Solo punya antar-moda terbaik dan bisa dijadikan contoh kota lain,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
Advertisement
Advertisement