Advertisement

Promo Desember

Nilai Tukar Rupiah Tertekan karena Isu Gelombang Kedua Covid-19

Newswire
Jum'at, 03 Juli 2020 - 14:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Nilai Tukar Rupiah Tertekan karena Isu Gelombang Kedua Covid-19 Ilustrasi uang. - Bisnis/ Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah tertekan sejak tiga hari terakhir. Salah satu penyebabnya ialah isu gelombang kedua penyebaran COVID-19 di Tanah Air. 

“Dua-tiga hari terakhir ini pada saat global relatif tenang, ternyata rupiah menjadi salah satu mata uang yang terpuruk di regional karena masalah domestik,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam webinar di Jakarta, Jumat (3/7/2020). 

Advertisement

Menurut dia, isu di dalam negeri lainnya yang membuat rupiah tertekan adalah terkait pembagian beban dalam penyelamatan ekonomi atau burden sharing.

“Ini berakibat kemudian rupiah sampai pagi ini tertekan,” imbuh Dody.

Dia menjelaskan menstabilkan nilai tukar rupiah bukanlah perkara mudah karena berhadapan dengan ekspektasi dan kepercayaan pasar.

Kondisi itu, lanjut dia, menuntut BI untuk merespons cepat agar stabilisasi nilai tukar rupiah dapat dilakukan dengan mulus.

Salah satunya dengan menjaga kepercayaan pasar atau para penanam modal asing yang sejak beberapa hari terakhir aliran modal asing masuk ke Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN).

Sejak 14 April 2020 hingga 25 Juni 2020, lanjut dia, aliran modal asing ke portofolio SBN mencapai Rp17 triliun.

Alhasil cadangan devisa melonjak dari 120 miliar dolar AS pada Maret 2020 menjadi 130,5 miliar dolar AS pada akhir Mei 2020.

Sementara itu pada Jumat (3/7) pagi nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 121 poin atau 0,84 persen dari Rp14.378 per dolar AS menjadi Rp14.499 per dolar AS.

Meski begitu, lanjut dia, nilai tukar tersebut masih lebih baik dibandingkan pada posisi 8 April 2020 yang sempat terjun Rp16.200 per dolar AS karena masa awal pandemi COVID-19 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Puncak Dies Natalis Ke-69 Sanata Dharma: Menguatkan Komitmen Bersama Merawat Semesta

Sleman
| Minggu, 22 Desember 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement