Resep Jokowi Agar Indonesia Keluar dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia memiliki peluang besar untuk maju menjadi negara berpenghasilan tinggi atau keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap.
Namun, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi agar Indonesia mampu keluar dari jebakan tersebut.
Di sela-sela pidatonya dalam konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI), Sabtu (4/7/2020), presiden memaparkan bahwa berdasarkan laporan World Bank posisi Indonesia telah naik dari lower middle income menjadi upper middle income country.
Jokowi mengatakan Indonesia saat ini sudah berada pada jalan yang tepat untuk menuju kepada posisi selanjutnya, yakni negara berpenghasilan tinggi. Namun, dia mengatakan keluar dari posisi sebagai negara berpenghasilan menengah bukan perkara mudah.
Banyak negara-negara dunia ketiga yang sudah puluhan tahun bahkan mendekati 1abad yang tak mampu keluar dari posisi itu atau terkurung di dalam middle income trap.
"Mereka hanya berhenti sebagai negara berpenghasilan menengah. Artinya mereka terjebak middle income trap," tegasnya.
Lantas, bagaimana dengan peluang Indonesia untuk keluar dari jebakan tersebut? Jokowi menegaskan jawaban atas pertanyaan itu bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk melaluinya.
"Saya jawab tegas, kita punya potensi besar, kita punya peluang besar untuk melewati middle income trap. Kita punya peluang untuk menjadi negara beprepenghasilan tinggi," jelas dia.
Namun, Jokowi menegaskan untuk keluar dari jebakan tersebut dibutuhkan sejumlah syarat. Salah satunya, jelas dia, adalah infrasktruktu yang efisien. Menurut presiden, hal itu sedang dibangun di Indonesia.
Syarat lainnya adalah cara kerja yang cepat dan kompetitif dan berorientasi pada hasil. Hal ini, jelas dia, masih terus diupayakan.
"Dan kita butuh SDM yang unggul, yang produktif dan inovativ dan kompetitif. Di sini lah posisi strategis pendidikan tinggi yaitu mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi mudah yang produktif dan inovatif yang selalu berjuang untuk kemanusian dan kemajuan indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
- YATS Colony Hotel Yogyakarta Launching Paket Buka Bersama
- Ajinomoto Giatkan Inisiatif Kesehatan dan Lingkungan untuk Masyarakat Indonesia
Advertisement
Advertisement

Ini 10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang di Dunia pada 2023
Advertisement
Berita Populer
Advertisement