Advertisement
Olifant Gelar MPLS di Masa New Normal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Olifant School menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) disertai dengan pengenalan tentang cara belajar di periode transisi new normal.
Head of Creative and Program Development Olifant School, Mariana Hastuti mengatakan Olifant School memiliki strategi khusus dalam menyiapkan MPLS di minggu pertama anak - anak bersekolah.
Advertisement
“Rangkaian acara yang mengasah kreativitas serta memberi tantangan kepada anak-anak melalui semacam permainan trivia yang disesuaikan level usia. Dalam rangkaian kegiatan itu memuat informasi mengenai model belajar di era new normal,” kata Mariana melalui siaran pers, Rabu (22/7/2020).
Hal penting yang dilakukan dalam minggu pertama adalah membangun mindset atau pola pikir bagi anak-anak tentang pentingnya sekolah serta bagaimana mereka mengikuti kegiatan pembelajaran dengan serius walaupun dilakukan secara daring.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengajak anak-anak mempersiapkan area belajar bagi mereka. Memilih salah satu area rumah yang nyaman, membantu fokus dan tidak banyak gangguan, mendekorasi sesuai kesukaan mereka. “Khususnya untuk usia dini, anak-anak dibantu dengan memberikan tanda-tanda khusus untuk mengenali area belajar sekaligus menjadi kontrol eksternal bagi mereka,” katanya.
Kendati sudah disediakan berbagai kegiatan yang dapat membantu mengontrol anak-anak dalam belajar, namun kerja sama dan sinergi antara sekolah dan orang tua tetap menjadi hal yang utama.
Sekolah berperan mempersiapkan program pembelajaran, memberikan stimulasi hingga mendampingi anak-anak dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Salah satunya dilakukan dalam kelas interaktif, maupun dengan pengadaan platform belajar bagi anak.
Penyamaan visi dan misi serta tujuan pendampingan pendidikan antara orang tua dan sekolah perlu terus dipupuk. Saat ini tidak hanya orangtua dan anak-anak yang sedang mengalami penyesuaian dalam model pembelajaran.
Sekolah dan guru pun mengalami banyak penyesuaian dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran bagi anak-anak. Sekolah dan guru perlu menyesuaikan model pembelajaran khususnya pada saat pelaksanaan pembelajaran daring.
Keterbatasan interaksi antara guru dan anak bisa memengaruhi sikap belajar anak serta pendampingan belajar maupun pengembangan karakter untuk anak. Selain itu sekolah dan guru juga perlu memperhatikan screen time yang ideal untuk anak-anak. “Tentu dalam proses pembelajaran masa transisi ini ada banyak pertanyaan dan hal yang belum nyaman bagi anak-anak, orang tua maupun guru, sehingga perlu penyesuaian,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Jelang Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD DIY Siapkan Rangkaian Kegiatan untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
- Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
- Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement