Advertisement
Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir Bertemu Menlu China Wang Yi, Ini Hasilnya
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan masuk ke Indonesia bagi warga negara asing dari sejumlah wilayah di Iran, Korea Selatan dan Italia terkait menyebarnya virus corona di tiga negara. ANTARA FOTO - Wahyu Putro A
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Sanya, China. China mengaku siap menjalankan perjanjian dengan Indonesia setelah pertemuan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam keterangan kepada pers, Rabu (19/8/2020).
Advertisement
"China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengimplementasikan konsensus antara kedua kepala negara, menjadikan respons epidemi dan pembangunan sebagai dua jalur utama, memperdalam rasa saling percaya dan kerja sama," paparnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemlu China.
Baca juga: Butet Kartaredjasa: Ada Berkah di Balik Pandemi Covid-19
China juga berkomitmen, lanjutnya, untuk bekerja sama guna menjunjung multilateralisme dan keadilan internasional, meningkatkan progres hubungan RI - China, dan memberikan manfaat kepada lebih banyak baik kepada masyarakat Indonesia, China, dan sekitarnya.
Dalam kunjungannya ke China, Menlu Retno didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Adapun topik yang dibicarakan dalam pertemuan dua menteri luar negeri di antaranya adalah kerja sama hubungan bilateral RI - China, mitigasi pandemi, dan Belt and Road Initiative (BRI).
Baca juga: Long Weekend, 29 Daerah Ini Sebaiknya Dihindari karena Masih Zona Merah Corona
Kedua belah pihak juga membicarakan terkait dengan hubungan China -Asean dan isu internasional terkini.
Pada pagi hari, Kamis (20/8/2020), Menlu Retno dan Menteri BUMN menyaksikan penanda tanganan MoU antara PT Bio Farma dan Sinovac sebagai komitmen pengiiman bulk vaksin ke RI.
Kerja sama ini juga meliputi tranfer teknologi dan lainnya. "Dalam sesi diskusi, saya menekankan pentingnya aksesibilitas vaksin dan harga yang terjangkau, kerja sama ini juga harus bertujuan meningkatkan kapasitas produksi vaksin Indonesia," tulis Retno lewat akun Twitter.
Minister of Indonesian State-Owned Enterprises @erickthohir and I arrived in Sanya for bilateral talks with State Councillor/Foreign Minister of China, Wang Yi (19/08)
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) August 19, 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Disdikpora Temukan Siswa SMP Kulonprogo Tersandung Judol dan Pinjol
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Ekspor Sektor Ekonomi kreatif Capai Rp215 Triliun di Pertengahan 2025
- Ekonom UGM Sebut Kebijakan Ketenagakerjaan Tambal Sulam
- Meta PHK Ratusan Karyawan Divisi AI
- 653 Penumpang Dievakuasi Setelah LRT Jabodebek Mengalami Kendala
Advertisement
Advertisement



