Advertisement
Perlindungan terhadap UMKM Bisa Menekan Jumlah Kemiskinan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Perlambatan ekonomi berpotensi bertambahnya angka pengangguran dan kemiskinan. Penyaluran bantuan untuk perlindungan Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan bisa menekan jumlah kemiskinan.
Pengajar Eknomi Universitas Gadjah Mada, Akhmad Akbar Susamto menyebutkan berdasarkan perhitungannya, pada kuartal II/2020 terjadi penambahan orang yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 6,8 juta jiwa. Ini tentu berdampak pada tingkat kemiskinan.
Advertisement
“Di antara yang kehilangan pekerjaan itu salah satunya adalah yang bekerja sendiri. Ini masuk sektor informal. Termasuk pelaku usaha mikro,” katanya melalui diskusi virtual, Kamis (17/9/2020).
Akbar menjelaskan bahwa peran pelaku usaha mikro ini sangat besar. Sekitar 98,7% dari total pelaku bisnis Indonesia.
Kontribusinya terhadap tenaga kerja yaitu 97%. Mereka menciptakan 99% dari total lapangan kerja dan menyumbang 63% total produk domestik bruto nasional.
“Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20 persen. Setara mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan,” jelasnya.
Sementara itu di tengah pandemi, 7 dari 10 pelaku usaha mikro dan kecil membutuhkan bantuan modal usaha sebagai bantuan yang paling utama. Di sisi lain, Akbar menuturkan bahwa masalah utama mereka adalah penjualan.
“Kita tahu usaha kecil itu biasanya modalnya cekak. Jadi kalau mereka tidak bisa jualan, tidak bisa berputar lagi uangnya. Kalau tidak berputar, bisa habis modalnya. Sehingga meski masalah utama penjualan, modal tetap diperlukan untuk jaga usaha,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement