Advertisement
TITAF Diproyeksi Jadi Alat Pacu Perekonomian
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiana (dua kiri) didampingi Kepala Bidang Pemasaran Dinpar DIY, Marlina Handayani (kiri), meninjau stan peserta Trade Investment Industry Tourism Agriculture Marine-Fisheries & Forestry (TITAF) Expo 5, di Atrium Jogja City Mall, Jumat (27/11). (Harian Jogja - Herlambang Jati Kusumo)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, dengan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Trade Investment Industry Tourism Agriculture Marine-Fisheries & Forestry (TITAF) Expo 5, di Atrium Jogja City Mall, Kamis (26/11)–Minggu (29/11).
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiana mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian di DIY menjadi minus, namun seiring waktu berjalan dengan kebijakan slow down yang diterapkan, ekonomi di DIY mulai bangkit kembali. Adanya kegiatan TITAF ini dinilainya juga dapat mendorong perekonomian tumbuh kembali.
Advertisement
“DIY tidak pernah lockdown, yang dilakukan hanya slow down, memperlambat [aktivitas manusia] dan memperketat protokol kesehatan. Kami berprinsip walaupun pandemi, harus tetap produktif. Tidak bisa memilih ekonomi atau kesehatan, tetapi berjalan beriringan,” ucap Tri, Jumat (27/11).
Tri mengibaratkan kondisi saat ini dengan sebuah kereta api. Di mana lokomotif dari kereta api ini yaitu kesehatan, baru diikuti gerbong ekonomi, pariwisata, pendidikan, pertanian, dan yang lainnya. Sehingga kesehatan menjadi perhatian utama dalam kegiatan-kegiatan saat ini. Diungkapkannya jika lokomotif kesehatan mandek, gerbong yang lain juga ikut mandek.
Pada berjalannya TITAF Expo 5 tersebut juga memperhatikan protokol kesehatan. Seperti kewajiban menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Kepala Bidang Pemasaran Dinpar DIY, Marlina Handayani mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga sebagai kampanye bahwa DIY sudah menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut juga dibuktikan banyak peserta dari luar daerah yang ikut kegiatan tersebut.
“Sebagai bukti kepercayaan dari luar DIY juga turut ikut kegiatan yang diselenggarakan di DIY. Ini sudah kegiatan kesekian kali, kegiatan yang berbeda. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga ekonomi bangkit dan kesehatan tetapi menjadi perhatian utama,” ucapnya.
Kegiatan yang juga diikuti peserta dari berbagai daerah yang memamerkan potensi daerahnya, mulai dari Ngawi, Jawa Timur; kemudian Lampung, lalu Kalimantan Tengah, DIY dan berbagai daerah lainnya, diharapkan bisa menambah wawasan, informasi. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24 Meroket
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
- Kementrans Ajukan Pengalihan Anggaran Rp140 Miliar untuk Sumatera
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
- Amankan Nataru, Pertamina Perkuat Stok Elpiji 3 Kg Jateng-DIY
Advertisement
Advertisement




