Advertisement
Begini Program Kelas Olifant untuk Ajari Siswanya Kemandirian

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Roadmap to Sociopreneur yang disusun Olifant School khususnya Olifant High School (OHS) dimaksudkan untuk mempersiapkan anak-anak agar memiliki dasar keterampilan sosial entrepreneur. Dengan begitu diharapkan di masa mendatang mereka memiliki cukup bekal untuk mengembangkan diri menghadapi tantangan global.
Baru-baru ini siswa dari Kelas VII-IX OHS atau SMP Olifant mempresentasikan model bisnis rintisan mereka di hadapan pembimbing kelas Sociopreneur dari dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan tim pengajar serta siswa-siswi dari Salisbury East High School Australia.
Advertisement
Sekitar 16 grup mempresentasikan model bisnis rintisan mereka di Jogja dan Australia secara virtual. Ke-16 model bisnis rintisan itu masing-masing adalah Plantliving.id, Claudyby, DS vs Covid, Black Label, Unipocket, Meliora, Wallet, White Rose, Mandana, Health & Body Co, Aloev Nucifera, Anzer, Aloha, Space Craft, Berry Cuddies, Naturalisasi Sanitizer.
“Dalam kegiatan ini masing-masing perusahaan rintisan mempresentasikan secara menyeluruh mulai dari visi misi perusahaan, filosofi nama dan logo, research market yang sudah dilakukan sebelumnya, jenis produk, target pasar, bujet, hingga proyeksi profit,” kata Head of Creative and Program Development, Mariana Hastuti, melalui siaran pers, Rabu (9/12/2020).
Hal paling penting yang perlu disertakan dalam konsep start up company ini adalah pemberdayaan serta respons atas isu lingkungan, dalam hal ini situasi pandemi atau hidup sehat. Pemberdayaan lingkungan ini diwujudkan dengan adanya keterlibatan masyarakat yang diseleksi sesuai visi misi masing-masing perusahaan untuk terlibat dalam proses produksi, misalnya sebagai supplier atau lainnya.
Berbagai keterampilan dipelajari para siswa, mulai dari mentoring soal cara mengenali dan menganalisa kebutuhan lingkungan, membuat proposal bisnis, membuat company profile, iklan, analisa pasar, dan berbagai teknis praktis lainnya yang dilakukan selama satu semester.
Dalam kegiatan presentasinya, siswa juga bisa bertanya jawab dengan para pembimbing, mentor dan beberapa panelis tamu. Berbagai masukan konstruktif diberikan para panelis untuk peningkatan efektifitas dari start up company tersebut.
“Meski masih tahap belajar, tetapi para siswa tetap bisa mengasah keterampilan dan kemampuan berpikir analitis, creative problem solving, kolaborasi, serta komunikasi dan pemberdayaan lingkungan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement