Advertisement
Libur Sekolah Reservasi Hotel DIY Baru 38 Persen, PHRI DIY Targetkan 70 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat rata-rata okupansi hotel DIY pada periode 20-25 Juni 2025 mencapai 45% di mana Kota Jogja dan Kabupaten Sleman paling tinggi mencapai 60%. Sementara reservasi saat libur sekolah dari 26 Juni-27 Juli rata-rata baru mencapai 38%.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eriyanto mengatakan target PHRI DIY adalah 70%, sehingga di awal Juli 2025 diharapkan reservasi bisa meningkat. Menurutnya dulu di musim libur sekolah banyak rombongan bus yang datang, namun sekarang bergeser ke rombongan keluarga.
Menurutnya meski ada larangan study tour masih ada juga kunjungan dari anak sekolah di mana penyelenggaranya adalah komite. Mereka datang tanpa menyebutkan sekolah dari mana.
"Sekarang kan trennya walk in guest. Target kami 70 persen semoga saja berhasil nantinya," ujar Deddy, Selasa (24/6/2025).
Dia menjelaskan capaian tahun lalu adalah 60% selama satu bulan didominasi rombongan sekolah. Di musim libur sekolah rombongan paling banyak berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dari luar Jawa adalah Makassar dan Bali.
Selain dari rombongan sekolah menurunya reservasi hotel bulan ini juga berasal dari wisatawan mancanegara (Wisman). Deddy menyebut larangan study tour dan konflik di Timur Tengah cukup mempengaruhi reservasi di musim liburan kali ini.
BACA JUGA: Bupati Sleman Beri Lampu Hijau PSIM Jogja Berkandang di Stadion Maguwoharjo, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Laskar Mataram
"[Sebesar] 38 [persen] itu gak hanya study tour tapi inbound juga turun. Semoga awal Juli ada reservasi baru dari tanggal 26 besok itu," harapnya.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyampaikan kunjungan study tour jika dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan sekitar 30%-40%, sebelum ada larangan study tour. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan saat ini beberapa daerah sudah mulai membuka larangan study tour.
Menurutnya kunjungan study tour paling tinggi adalah daerah-daerah yang memiliki konektivitas dengan jalan tol. Sebab hal ini cukup membantu dalam hal budgeting. "Meskipun beberapa daerah sekarang sudah mulai membuka itu, dari tahun lalu bisa 30-40% selisihnya," kata Bobby.
Ia menjelaskan saat ini sudah mulai ada peningkatan, namun belum sesuai harapan. Sekitar 20%-30% dari 100% market study tour. "Pergerakan positifnya ada tetapi belum sesuai harapan, belum signifikan," katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement

Rute Trans Jogja, Melewati Kampus, Perkantoran hingga Rumah Sakit, Senin 14 Juli 2025
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Terbaru Hari Ini Minggu 13 Juli 2025
- Harga Emas UBS dan Galeri24 di Pegadaian Naik dalam Tiga Haru Beruntun
- Harga Pangan Hari Ini (13/7/2025): Beras, Cabai, hingga Bawang Merah Turun
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- Kemendag Gandeng BPH Migas Awasi Alat Ukur BBM di SPBU
- Laporan Keberlanjutan Kilang Pertamina Internasional Raih Penghargaan IRSA 2025
Advertisement
Advertisement