Advertisement
Sepi Penonton dan Jarang Ada Film, Bioskop Minta Dukungan Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengusaha bioskop memperkirakan vaksinasi mulai tahun ini bisa kembali menggairahkan bisnis seiring kenaikan kepercayaan konsumen. Akan tetapi, tingginya kasus Covid-19 dan minimnya pasokan film baru membuat minat konsumen tetap rendah.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengemukakan bahwa dari 407 gedung bioskop yang tersebar di Tanah Air, hanya 55 persen yang beroperasi. Meski belum diiringi dengan kenaikan omzet signifikan, angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan kondisi dua bulan lalu.
Advertisement
“Omzet harian yang diraup maksimal 10 persen sampai 15 persen dari nilai normal,” kata Djonny saat dihubungi, Jumat (1/1/2021).
Jika omzet penjualan yang diraup pada akhir pekan mencapai Rp20 juta dalam sehari normal, pelaku usaha kini harus berpuas hati memperoleh Rp2 juta. Dia mengatakan minimnya penonton lantaran pasokan film populer yang terbatas.
“Kami lihat faktornya karena ketiadaan film yang menarik. Saat ini sudah ada judul-judul film produksi Hollywood yang masuk, akan tetapi belum mengerek penjualan tiket dengan maksimal,” lanjutnya.
Kondisi ini diperburuk dengan besarnya beban operasional di tengah ketiadaan stimulus. Djonny mengatakan pelaku usaha bioskop sejauh ini belum menikmati keringanan beban listrik yang bisa menyedot sampai 60 persen beban usaha.
“Kami harap pemerintah bisa memberi dukungan soal ini, termasuk penyeragaman pajak yang sejauh ini berbeda-beda di setiap daerah,” lanjutnya.
Menurutnya, pengusaha bioskop tidak menyiapkan strategi khusus dalam menjalankan bisnis di tengah pandemi yang masih berlanjut pada 2021. Dia hanya mengharapkan pemerintah daerah bersikap konsisten menyangkut izin operasional. Menurutnya, protokol kesehatan telah dijalankan para pelaku usaha dan kapasitas maksimal 50 persen pun dijalankan.
“Jika dibandingkan dengan transportasi yang kapasitasnya bisa sampai 75 persen, kami di bioskop risiko [penularan Covid-19] bisa dikatakan tidak lebih tinggi karena dari segi infrastruktur lebih besar,” ujarnya.
Dia mengatakan setidaknya 75 persen bioskop di Tanah Air harus buka agar pasokan film bisa lebih beragam, terutama film nasional. Selain itu, kehadiran judul-judul besar pada 2021 ini diharapkan dapat kembali menggairahkan bisnis.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan enam subsektor ekonomi kreatif, termasuk perfilman, menjadi sasaran penyaluran Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang disalurkan sebagai dukungan modal untuk peningkatan kapasitas produksi. Sepanjang 2020, dana BIP senilai Rp25 miliar disalurkan kepada 232 badan usaha di bidang ekonomi kreatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement