Advertisement
Radiasi Smartphone Pengaruhi Aktivitas Otak Manusia, Ini Penjelasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi virus Covid-19 telah membuat orang-orang menghabiskan waktu lebih banyak menggunakan smartphone.
Semua orang tahu bahwa radiasi seluler berbahaya bagi kesehatan, namun waktu yang kita habiskan untuk mengobrol dan menjelajah melalui ponsel selalu melebihi dari biasanya.
Advertisement
Ahli dari Departemen Neurologi, AIIMS Manjari Tripathi mengungkapkan bahwa untuk mengetahui bagaimana radiasi seluler berdampak pada tubuh manusia, maka AIIMS dan Environics melakukan uji klinis untuk menyelidiki pengaruh radiasi ponsel terhadap aktivitas otak.
Sebagai bagian dari penelitian, para partisipan terpapar radiasi elektromagnetik dari ponsel dan perubahan frekuensi pola gelombang otak diamati. Relawan adalah individu sehat tanpa riwayat gangguan neurologis.
“Kami telah melihat sakit kepala, gangguan tidur, gangguan memori, pikiran berkabut, mudah tersinggung, impulsif, sakit tangan, sakit leher, penurunan penglihatan dan kehilangan dll sebagai akibat dari ponsel yang berlebihan menggunakan," ungkap Tripathi seperti dikutip dari Times of India, Kamis (28/1/2021).
Ajay Poddar, pakar Syenergy Environics menambahkan studi dengan AIIMS, maka ada evaluasi EEG (electroencephalogram) yang memonitor aktivitas listrik di otak. Pada dasarnya ada empat gelombang yang keluar dari otak kita. Ada gelombang alfa, beta, theta, dan delta yang dihasilkan dari otak kita dan mewakili aktivitas otak yang berbeda.
“Kami mempelajari implikasinya dan memilih ukuran statistik dari 30 sukarelawan dan memilih instrumen yang sangat canggih. Kami membuat orang berbicara di telepon selama 5 menit tanpa EnviroChip dan kemudian dengan EnviroChip. Kami memberi mereka istirahat dan memeriksa aktivitas otak mereka," ungkapnya.
Saat data dianalisis, ditemukan bahwa gelombang alfa dan theta - keduanya gelombang yang berhubungan dengan perasaan rileks - menunjukkan gelombang yang berfluktuasi, yang berarti menimbulkan stres bagi tubuh.
Tripathi menambahkan, “Sesuai dengan eksperimen yang kami lakukan di AIIMS, gelombang alpha, theta menunjukkan peningkatan yang lebih besar ketika ponsel diperbaiki dengan EnviroChip, dibandingkan dengan penggunaan ponsel tanpa hal yang sama. Bentuk gelombang ini berhubungan dengan keadaan relaksasi pikiran."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
- Bea Cukai Bikin Aturan Baru, Penumpang Pesawat ke Luar Negeri Wajib Lapor Isi Koper Dulu
Advertisement
Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Ramadan dan Lebaran, Telkomsel Prediksikan Kenaikan Traffic 15%
- Dukung Difa Bike, EIGER Serahkan 4 Motor Listrik Modifikasi
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Literasi Keuangan, Edukasi Penting Tekan Angka Kasus Finansial
- THE RICH JOGJA: Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
Advertisement
Advertisement