Advertisement
Permintaan Telur Ayam Turun Sejak PPKM, Harga Anjlok
![Permintaan Telur Ayam Turun Sejak PPKM, Harga Anjlok](https://img.harianjogja.com/posts/2021/02/04/1062666/ilustrasi-telur-ayam.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Harga komoditas telur anjlok sejak pertengahan Januari lalu. Salah satu penyebabnya karena turunnya permintaan pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Nia Astuti mengatakan, penurunan harga telur dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan dari pasar. "Ini berdasarkan analisa kami, turunnya harga telur karena demand menurun," katanya, Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Normalnya, rata-rata harga telur adalah Rp 24.000 per kilogram. Harga telur ayam sempat melonjak saat libur akhir tahun lalu yang perkilogram sempat menyentuh Rp28.000. Namun mulai pekan dua Januari, harga komoditas itu menjadi kisaran Rp 22.000 dan terus berangsur turun hingga kini berkisar Rp19.500 per kilogram.
Baca juga: 62 Warga Kadirojo 2 Segera Terima Ganti Kerugian Tol Jogja-Solo
Menurut Nia, permintaan telur turun itu diduga ada kaitannya dengan kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang berlangsung sejak 11 Januari 2021. Pemberlakuan PTKM, sedikit banyak membuat orang akhirnya menunda atau membatasi kegiatan hajatan.
Disamping itu, katanya, operasional hotel, katering, dan restoran bahkan warung makan juga menurun. Padahal, sektor kuliner selama ini menjadi pangsa tertinggi penyerapan telur. "Setelah aktivitas masyarakat berjalan normal, kemungkinan harga telur akan kembali normal," ujarnya.
Atiek Raflidanu peternak asal Kalasan mengakui jika penjualan telur di tempatnya sempat merosot hingga 50% akibat penerapan PTKM. Sejak tiga hari terakhir, katanya, permintaan telur mulai mengalami kenaikan. "Ya selain pasar lokal juga saya kirim ke Jakarta. Harga telur sedikit demi sedikit mulai naik tapi belum normal," ujarnya.
Baca juga: Wisata Candi Borobudur Ditutup Sementara
Ia menilai, walaupun harga telur turun namun peternak masih mendapat keuntungan. Kondisi berbeda justru dialami daging ayam yang nilai keuntungannya sangat sedikit. "Bahkan sering merugi. Kami berharap agar harga telur dan produk peternakan lainnya bisa stabil normal," harapnya.
Sudarmini, warga, Tamanmartani, Kalasan mengakui jika selama PTKM warga yang berkunjung ke angkringannya menurun drastis. Selain adanya pembatasan kegiatan masyarakat, penurunan pembeli juga disebabkan cuaca yang sering hujan. "Saya rasakan pendapatan turun 50 persen lebih. Siang sepi, jelang malam baru ada yang datang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
- Tragedi di Pantai Drini, Puspar UGM Sebut Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/08/1203536/kapolresta-jogja.jpg)
Demo di Malioboro Jumat Malam, Polresta Jogja Tunggu Laporan Warga yang Merasa Kena Pukul
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pakar Usulkan Setiap RT Punya Satu Pangkalan LPG 3 Kg, Ini Tujuannya
- Dongkrak Wisman, GIPI DIY Sebut Pemandu Wisata Hingga Kebutuhan Mamin Perlu Diperbaiki
- Erick Rombak Direksi Perum Bulog, Tunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut
- Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Rp81 Triliun Disebut Bakal Memicu PHK
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Keluhan dari Pengusaha Soal Implementasi Upah Minimum 2025
Advertisement
Advertisement