Advertisement
Permintaan Telur Ayam Turun Sejak PPKM, Harga Anjlok

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Harga komoditas telur anjlok sejak pertengahan Januari lalu. Salah satu penyebabnya karena turunnya permintaan pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Nia Astuti mengatakan, penurunan harga telur dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan dari pasar. "Ini berdasarkan analisa kami, turunnya harga telur karena demand menurun," katanya, Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Normalnya, rata-rata harga telur adalah Rp 24.000 per kilogram. Harga telur ayam sempat melonjak saat libur akhir tahun lalu yang perkilogram sempat menyentuh Rp28.000. Namun mulai pekan dua Januari, harga komoditas itu menjadi kisaran Rp 22.000 dan terus berangsur turun hingga kini berkisar Rp19.500 per kilogram.
Baca juga: 62 Warga Kadirojo 2 Segera Terima Ganti Kerugian Tol Jogja-Solo
Menurut Nia, permintaan telur turun itu diduga ada kaitannya dengan kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang berlangsung sejak 11 Januari 2021. Pemberlakuan PTKM, sedikit banyak membuat orang akhirnya menunda atau membatasi kegiatan hajatan.
Disamping itu, katanya, operasional hotel, katering, dan restoran bahkan warung makan juga menurun. Padahal, sektor kuliner selama ini menjadi pangsa tertinggi penyerapan telur. "Setelah aktivitas masyarakat berjalan normal, kemungkinan harga telur akan kembali normal," ujarnya.
Atiek Raflidanu peternak asal Kalasan mengakui jika penjualan telur di tempatnya sempat merosot hingga 50% akibat penerapan PTKM. Sejak tiga hari terakhir, katanya, permintaan telur mulai mengalami kenaikan. "Ya selain pasar lokal juga saya kirim ke Jakarta. Harga telur sedikit demi sedikit mulai naik tapi belum normal," ujarnya.
Baca juga: Wisata Candi Borobudur Ditutup Sementara
Ia menilai, walaupun harga telur turun namun peternak masih mendapat keuntungan. Kondisi berbeda justru dialami daging ayam yang nilai keuntungannya sangat sedikit. "Bahkan sering merugi. Kami berharap agar harga telur dan produk peternakan lainnya bisa stabil normal," harapnya.
Sudarmini, warga, Tamanmartani, Kalasan mengakui jika selama PTKM warga yang berkunjung ke angkringannya menurun drastis. Selain adanya pembatasan kegiatan masyarakat, penurunan pembeli juga disebabkan cuaca yang sering hujan. "Saya rasakan pendapatan turun 50 persen lebih. Siang sepi, jelang malam baru ada yang datang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Selasa 16 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement