Advertisement
Pasca Lebaran, 23.470 Tiket Kereta Api Ludes Terjual

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –Sebanyak 23.470 tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) ludes terjual pada 14–17 Mei (2021). Menurut keterangan VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Joni Martinus, belum bisa memproyeksikan jumlah pelanggan pada arus balik karena penjualan tiket masih berlangsung. Namun, berdasarkan dari data hingga saat ini, total tiket yang terjual adalah sebanyak 23.740 tiket KA Jarak Jauh
"Dari periode 14 Mei 2021 - 17 Mei 2021 penjualan tertinggi ada pada 16 Mei yaitu sebanyak 9.231 tiket," kata Joni, Jumat (14/5/2021).
Ia menyebutkan tidak ada antisipasi khusus dari KAI untuk arus balik Lebaran tahun ini. Hal itu dikarenakan KAI masih menerapkan pembatasan siapa saja yang boleh bepergian pada periode 6–17 Mei 2021 ini. Selain itu, petugas verifikasi dan pelayanan di stasiun tetap beroperasi normal.
Selama masa peniadaan mudik Lebaran, KAI tetap mengoperasikan 10 perjalanan KA Jarak Jauh Komersial dan 28 perjalanan KA Jarak Jauh PSO untuk melayani orang-orang yang dikecualikan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, bukan untuk kepentingan mudik maupun balik.
Adapun sebagai informasi, total pergerakan sebelum larangan mudik Sebelum masa peniadaan mudik (22 April 2021–5 Mei 2021), KAI melayani rata-rata 36.435 pelanggan per hari. Setelah masuk masa peniadaan mudik (6–13 Mei 2021), rata-rata volume pelanggan yang KAI layani turun 85 persen yaitu sebanyak 5.577 pelanggan per hari.
Adapun, selama 4 hari sejak diberlakukan larangan mudik oleh pemerintah, KAI telah memberangkatkan 16.971 masyarakat ke tiga kota di daerah Jawa, seperti Semarang, Jogja dan Tegal.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Halim Sebut Bantul Salah Satu Pusat Pertumbuhan UMKM di DIY
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
- Alasan dan Skema Merger Pelita Air dan Garuda
Advertisement
Advertisement