Advertisement
Diskon PPnBM Diprediksi Membuat Leasing Tumbuh hingga Double Digit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaku industri pembiayaan (multifinance) sektor otomotif percaya perpanjangan pemberlakuan subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 100 persen bakal membantu mencapai target penyaluran pembiayaan tahunan.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menjelaskan, bahwa perpanjangan relaksasi PPnBM pasti akan berdampak positif bagi industri pembiayaan.
Advertisement
Terutama gap antara permintaan pembiayaan dan pengadaan unit mobil selama tiga bulan pertama penerapan PPnBM ini di lapangan terasa masih sangat lebar.
"CNAF sangat yakin perpanjangan stimulus ini dapat membantu perusahaan untuk mencapai, bahkan melebihi target realisasi kredit yang ditargetkan ditahun 2021 ini. Adapun target realisasi kredit pada tahun 2021 untuk Cnaf adalah Rp4,2 triliun atau meningkat 15 persen dari realisasi kredit tahun 2020," jelasnya kepada Bisnis, Senin (14/6/2021).
Sekadar informasi, CNAF sepanjang 2020 menyalurkan pembiayaan di lini mobil baru-bekas & kredit multiguna sebesar Rp3,75 triliun, atau masih mampu mencatatkan peningkatan 5 persen (year-on-year/yoy) dari Rp3,56 triliun pada 2019.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) William Francis mengungkap hal serupa, menilik antusiasme masyarakat yang berniat memanfaatkan harga miring untuk upgrade mobil baru masih tinggi.
"Diskon PPnBM 100 persen ini membawa dampak positif buat kami, ditandai dengan bertambah volume pencairan kredit. Tapi memang masih ada challenge dari sisi unit yang agak tersendat, karena issue produksi di beberapa merk. Mudah-mudahan di Juli ini, ketersediaan unit mulai optimal," ujar William.
Dia menjelaskan, apabila dampak PPnBM berjalan dengan baik, kredit di mobil baru mampu mendominasi pertumbuhan pembiayaan sebesar 20 persen (yoy) pada 2021, tepatnya dari Rp16,7 triliun ke Rp20 triliun.
Adapun, Vice Chairman of Executive Board PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi menilai perpanjangan PPnBM 100 persen karena fenomena kelangkaan supply mobil ini sebenarnya dirasakan oleh seluruh dunia.
Terutama krisis ketersediaan semikonduktor (microchip) selaku bahan baku fitur elektronik pintar untuk mobil-mobil anyar.
"Bisa menambah produksi, tapi mungkin masih akan tersendat karena terbatasnya chips. Maka, perpanjangan pembebasan PPnBM tentunya menjadi kabar baik bagi seluruh pelaku bisnis yang terkait otomotif dan pembiayaannya," jelasnya.
Sekadar informasi, anak usaha PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) ini memiliki portofolio utama di sektor pembiayaan mobil dan alat berat, disusul motor, properti, multiguna, dan kredit modal kerja UMKM.
Indomobil Finance berhasil membukukan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,9 triliun pada 2020 dan menargetkan total pembiayaan baru tumbuh pesat menyentuh Rp4,6 triliun sepanjang 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
Advertisement

Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi Kendaraan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
- Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
Advertisement
Advertisement