Advertisement
BPJS Kesehatan Sangat Membantu saat Persalinan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Salah satu warga Jogja, Putri Meridhita menceritakan pengalamannya sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dia masih ingat saat akan melahirkan anak pertamanya.
Putri mengaku sudah menjadi peserta sejak 2012, ketika BPJS Kesehatan masih bernama Jamsostek. “Kemudian sampai sekarang jadi BPJS Kesehatan, masih jadi peserta. Dari waktu ke waktu pelayanan memang semakin baik. Dulu kan harus bayar dulu, kemudian baru di-reimburse. Sekarang terpentingkan untuk bayar bulanan rutin, tidak ada masalah,” ucap Putri, Rabu (14/7/2021).
Advertisement
Putri mengatakan pengalaman menggunakan BPJS Kesehatan adalah ketika akan melahirkan anak pertamanya. Saat itu, dia mengaku mendapatkan pelayanan yang cepat dari rumah sakit. Lebih melegakannya lagi, dia hanya mengeluarkan sedikit biaya tambahan, karena pindah kelas.
“Sangat beruntung itu, langsung ke IGD RS waktu malam itu. Tanpa pakai rujukan dari Faskes I. Ditanya apakah ada BPJS, kemudian diprosesnya juga cepat. Cuma kebetulan saat itu pas yang Kelas II ternyata penuh. Lalu, ditawari untuk Kelas III tidak bayar, atau kelas I tetapi tambah biaya sedikit. Saya pilih Kelas I, total dua hari tiga malam saat itu,” ujar Putri.
Menurutnya, dengan peran BPJS Kesehatan sangat penting, serta memudahkan dalam mengakses layanan kesehatan. Pengalaman itu tidak hanya ia rasakan saat melahirkan anak pertamanya.
Ketika putranya sakit, dan sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan juga, dia juga merasakan kemudahan dalam mengakses layanan.
“Saat itu anak saya kan sakit, diare kemudian muntah-muntah juga. Langsung dibawa ke rumah sakit, masuk IGD, ditanya juga saat itu ada asuransi tidak, kemudian saya jawab ada BPJS Kesehatan, dan ternyata bisa. Tidak mengeluarkan biaya juga, dan cepat ditangani. Kalau enggak itu kan bisa fatal katanya,” ucapnya.
Tak hanya itu, Putri juga menceritakan pengalaman suaminya yang beberapa kali juga menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. “Beberapa kali, pernah juga suami. Seperti ketika penyakit vertigonya kambuh, dikasih obat, juga gratis, dan ketika menggunakan BPJS itu bukan berarti obatnya beda, tetap sama. Jadi ya optimal pelayanan tetap, satu keluarga terdaftar BPJS Kesehatan semua,” ujarnya.
Perempuan yang bekerja sebagai staf Human Resource Department (HRD) di salah satu kantor swasta di Jogja itu juga acap membantu para karyawan untuk mengurus BPJS Kesehatan. Berdasar pengalamannya, menurut Putri tidak ada pernah ada masalah, dan komunikasi berjalan baik. “Terlebih sekarang sudah ada Mobile JKN yang banyak dimanfaatkan karyawan juga, jadi untuk pindah faskes misal, bisa ganti sendiri,” ucap Putri.
Putri mengatakan pelayanan dari BPJS Kesehatan menurutnya sudah baik saat ini. Dia berharap jangkauan BPJS Kesehatan nantinya kian luas ke fasilitas kesehatan. Di masa pandemi ini menurutnya BPJS Kesehatan juga memberikan berbagai kemudahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman Dipercepat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP
- Terjadi Lonjakan Arus Balik Libur Waisak, Calon Penumpang Kereta Api Diimbau Berangkat ke Stasiun Lebih Awal
- Panasonic Global Akan PHK 10.000 Karyawan, Begini Nasib Karyawan di Indonesia
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
Advertisement