Advertisement
PPN Ditanggung Pemerintah, Penjualan Apartemen Masih Lemah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hingga pertengahan Juli 2021, stimulus insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap penjualan apartemen.
Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Yunus Karim mengatakan saat ini penjualan apartemen masih sangat lemah, karena para calon konsumen sangat berhati-hati dalam membeli produk apartemen. Saat kondisi properti booming pada 2014, jumlah apartemen di Jakarta sudah terserap sebanyak 75 persen. Seiring berjalannya waktu, tingkat penjualan menjadi berkurang dan stabil di level 60 persen.
Advertisement
“Para pengembang mulai berhati-hati dalam meluncurkan produk mulai 2015 hingga 2020. Jumlah proyek apartemen baru yang diluncurkan semakin berkurang,” ujarnya dalam media briefing secara virtual, Kamis (22/7/2021).
Pada 2020, Yunus melihat sektor apartemen berada di titik terendah, karena dari sekitar 1.000 unit yang diluncurkan hanya 10 persen yang direspons pasar. Yunus menuturkan tahun ini hanya sedikit produk apartemen yang diluncurkan oleh pengembang, karena banyak yang menunggu waktu tepat untuk menawarkan produk baru. Saat ini, pengembang lebih fokus memasarkan produk yang sudah ada di masyarakat.
“Di kuartal I/2021 ada satu proyek yang diluncurkan mendapatkan respon cukup baik dari pasar. Mereka melakukan promosi setahun sebelumnya, dan mereka menunda meluncurkan proyek di waktu yang tepat,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Yunus, terdapat 37.000 unit apartemen yang ditawarkan, dan 62 persen di antaranya sudah terjual. Hal yang sama juga terjadi pada penjualan kondominium yang mengalami pelemahan akibat pandemi. Pasalnya, pembeli dan investor masih sangat hati-hati dan memilih untuk melakukan wait and see.
Menurutnya, harga apartemen memang cenderung datar dan tidak mengalami kenaikan dalam beberapa tahun belakangan.
Pengembang pun masih melakukan upaya-upaya untuk menarik para pembeli, seperti tidak menaikkan harga dan fokus memberikan alternatif atau cara bayar agar lebih menarik.
“Jadi meskipun sektor apartemen diberikan stimulus PPN, ini tak begitu terdampak. Sektor apartemen dan kondominium kondisinya berbanding terbalik dengan sektor rumah tapak yang meningkat penjualannya karena stimulus PPN,” tutur Yunus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 5 Desember 2024, Makan Bergizi Gratis, Tol Jogja-Solo, hingga Gus Miftah Minta Maaf
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pinjol dan Judi Online Berefek Domino pada Industri Asuransi Umum
- Janur Resto Malyabhara Hotel Luncurkan Christmas Dinner Istimewa untuk Libur Akhir tahun
- Bank BPD DIY Pererat Silaturahmi dengan Purnabakti
- Okupansi Hotel DIY Libur Akhir Tahun, PHRI DIY Andalkan Rombongan Sekolah dan Perusahaan
- Resmi! Pemerintah Terbitkan Aturan Soal Formula Kenaikan UMP 2025
- Disperindag DIY Gelar Business Matching Gerakan Bangga Buatan Jogja di Galeria Mall
- Ekonom Nilai Tidak Ada Urgensinya PPN Naik 12 Persen Awal 2025
Advertisement
Advertisement