Advertisement
Di Tangan Diana, Jamu Menjadi Minuman Ringan Sehari-hari

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Berawal dari keprihatinan terhadap perilaku tidak baik sejumlah penjual jamu gendong, Erwin Dianawati tergerak hatinya untuk membuat jamu yang asli dan sehat. Usahanya membuahkan hasil, kini usaha jamu kemasan yang dirintisnya berkembang menjadi salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Magelang.
Diana, demikian panggilan akrabnya, dahulu adalah penjual empon-empon di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang. Pelanggannya adalah para pembuat dan penjual jamu gendong. “Dari obrolan dengan mereka, ada beberapa pembuat jamu yang mencampurkan bahan tambahan seperti pemanis dan pewarna buatan. Dari situ saya prihatin, jamu itu seharusnya menjadi minuman yang menyehatkan,” katanya, ditemui di rumahnya, Ngadiretno, Gang Jambu, Tamanagung, Muntilan, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
Dari obrolan juga, ia jadi tahu tentang bahan dan cara meracik jamu. Tahun 2019, ia pun mencoba membuat jamu seperti yang biasa dijual oleh penjual jamu gendong. Jamu pertama yang dibuatnya adalah beras kencur. Ia menggunakan bahan yang benar-benar asli. Jamu itu kemudian dikemas dalam botol berukuran 250 ml dan dijualnya ke kantor-kantor.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Ini Jadi Tempat Favorit Crazy Rich Dunia
Ternyata peminatnya tinggi. Di awal saja, ia langsung bisa menjual hingga 50 botol. Guna memberikan identitas dan menekankan kualitas, perempuan berusia 40 tahun ini mencantumkan merek jamunya “Racik Sewu”. “Permintaan terus bertambah. Lalu ada yang pesan untuk di bawa pulang. Namun, jamu cair hanya bisa tahan 18 jam. Saya pun berinovasi membuat jamu serbuk agar bisa diseduh sendiri oleh pembeli,” tutur Diana.
Jamu serbuk juga tinggi peminatnya. Kini, Diana bahkan lebih banyak membuat jamu serbuk. Ada empat macam yang dibuatnya, yakni jahe jeruk nipis, kunyit jeruk nipis, jahe kencur dan jahe merah aren. Dalam sebulan ia bisa memproduksi hingga 2.000 bungkus jamu serbuk kemasan 100 gram. Harga jamu per bungkus Rp17.000.
Penjualan jamu kemasan ini dilakukan lewat online maupun berdasarkan pesanan. Sebagian ada yang dititipkan di toko oleh-oleh di Muntilan. Diana dibantu sang suami, Purhadi Ismawanto, 40, untuk mengatarkan pesanan jamu-jamunya. Dari promosi online yang dilakukannya , Diana bahkan mendapatkan pesanan untuk memasok jamu serbuk rutin ke rumah makan di Jakarta.
Baca juga: Studi : Kolesterol Ternyata dapat Tingkatkan Risiko Sel Kanker Menyebar
“Yang rutin sekarang membuat jamu serbuk. Kalau longgar waktunya, baru membuat jamu cair, itu pun hanya berdasarkan pesanan,” katanya.
Untuk jamu cair, variannya lebih banyak dan harganya berbeda-beda dengan kemasan yang sama yakni 250 ml. Jamu beras kencur dijual Rp7.000, kunir asem Rp7.000, gula asem Rp7.000, jahe jeruk nipis Rp8.000, kunyit jeruk nipis Rp8.000. Ada pula kemasan satu liter yang dijual Rp22.000.
Diana yang memiliki empat anak ini menuturkan dirinya membuat jamu kemasan botol seperti minuman ringan selain untuk mencari penghasilan, juga untuk memberikan minuman yang menyehatkan terutama untuk anak-anak. “Anak-anak kan suka minuman ringan kemasan, apalagi yang berwarna-warni. Nah ini jamu juga berwarna warni dan nilai lebihnya adalah menyehatkan. Saya ingin mengenalkan lebih luas jamu sebagai minuman ringan sehari-hari,” katanya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
- Kemendag Mencabut Empat Aturan untuk Mempermudah Izin Usaha, Ini Daftarnya
- Mulai Hari Ini! Marhen J Toko Tas Ala Idol Korea Menutup Semua Gerai di Indonesia
- Kementerian ESDM Distribusikan 3,49 Juta Ton LPG, Masih Ada Stok 4,68 Juta Ton
- Apindo DIY Dukung Penarikan Pajak E-commerce, Beri Usulan Insentif Gratis Ongkir
Advertisement
Advertisement