Advertisement
Tak Naikan Harga BBM, Pemerintah Beri Kompensasi ke Pertamina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah akan memberikan kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) untuk menjaga keekonomian perusahaan pelat merah itu dan memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak naik.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan harga jual jenis bahan bakar minyak umum pada prinsipnya akan mengikuti dengan perkembangan harga minyak dunia. Di saat yang sama, di tengah kondisi pandemi Covid-19, kenaikan harga BBM akan sulit diterima oleh masyarakat.
Advertisement
"Penyesuaian kenaikan harga BBM agar Pertamina tidak merugi, ini akan dibahas bagaimana kompensasi kepada Pertamina, yang diharapkan kenaikan harga BBM ini sebenarnya juga mungkin masih sulit diterima oleh masyarakat yang kondisinya baru mau pulih Covid-19, jadi kemungkinan adalah pemerintah yang kira-kira mengalah sama rakyat biar tetap tenang tidak ada inflasi," katanya dalam paparanya, Senin (25/10/2021).
Dia mengatakan selain memberikan kompensasi tersebut, kenaikan harga minyak dunia memberikan dampak negatif lainnya di sektor hilir migas. Meningkatnya harga minyak dunia berdampak langsung terhadap beban subsidi yang dikeluarkan pemerintah.
Pasalnya, kompensasi subsidi pemerintah diproyeksikan bakal membengkak dengan meningkatnya harga minyak dunia. Di samping itu, untuk subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram pun turut terdampak dengan adanya kenaikan harga minyak.
Adapun, sampai dengan kuartal III/2021 realisasi jenis bahan bakar tertentu yakni premium telah mencapai 3,3 juta kiloter (KL) atau 33 persen dari total kuota tahun ini, sedangkan untuk jenis bahan bakar tertentu yaitu solar telah mencapai 11,29 juta kl dan kerosone 0,36 juta kl.
Sementara itu, realisasi penyaluran LPG telah mencapai 5,54 juta metrik ton atau 73,9 persen dari total kuota tahun ini.
"Sudah pasti tapi kita memang untuk BBM yang premium ini, ada kompensasi jadi pastinya selisih harga jual premium yang Rp6.450 dengan harga keekonomian itu sekitar Rp9.000, ya bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan di mana saat ini penyaluran premium 3,3 juta kl, termasuk dari LPG juga peningkatannya juga tinggi dengan CP Aramco 800 dolar per liter," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement