Advertisement
Indonesia Pernah Punya Lebih dari 200 Bank, Sekarang Tersisa 107

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jumlah bank umum di Indonesia pernah mencapai lebih dari 200 bank. Kini, hanya tersisa 107 bank.
Ekonom CORE Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan industri perbankan mengalami beberapa peristiwa penting yang mengubah wajah industri ini di Tanah Air. Salah satunya adalah penerbitan Paket Oktober (Pakto) 1988.
Advertisement
Pakto 1988 merupakan kebijakan liberalisasi perbankan yang mempermudah perizinan pendirian bank. Kebijakan ini dirilis karena pemerintah pada saat itu ingin mengoptimalkan pembiayaan dari swasta dan masyarakat.
"Saat itu, bank tumbuh seperti jamur di musim hujan, semua konglomerat punya bank. Jumlah bank sampai di atas 200 lebih," katanya dalam acara Jago Bootcamp di Canggu, Bali, Kamis (28/10/2021).
Namun, sayangnya, kata Piter, penambahan jumlah bank yang cepat itu tidak dibarengi dengan regulasi yang memadai. Oleh karena itu, saat krisis keuangan menerpa kawasan Asia pada 1997-1998, banyak bank yang akhirnya ambruk.
Dari krisis tersebut, pemerintah pun menyadari bahwa industri harus diawasi dengan ketat dan kemudian lahirlah UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
"Setelah itu, mulai kita kenal yang namanya bank umum dan BPR," ujar Piter.
Sementara itu, dilansir dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK, jumlah bank umum yang ada di Indonesia saat ini sebanyak 107 bank per Juli 2021. Jumlah ini terpantau turun dibandingkan dengan 2018 yang sebanyak 115 bank.
Pengurangan jumlah bank umum ini disebabkan beberapa bank yang melebur atau konsolidasi. Misalnya, Bank Interim, yang sebelumnya bernama Rabobank, dengan BCA Syariah, yang efektif pada 10 Desember 2020.
Adapun, saat ini perkembangan industri perbankan di Tanah Air sedang ramai dengan berbagai kemunculan bank digital, sebut saja salah satu yang dikenal sebagai pionir yaitu PT Bank Jago Tbk. (ARTO).
Selain itu, ramai juga investor yang mengakuisisi bank-bank kecil untuk dijadikan bank digital, seperti Mega Corpora milik Chairul Tanjung yang mengakuisisi Bank Harda (BBHI) untuk dijadikan bank digital dengan nama baru Allo Bank Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini: Antam Turun, UBS dan Galeri24 Stabil
- Begini Upaya Mal DIY Jaga Kunjungan di Tengah Low Season
- KAI Akan Sambung Commuter Line dari Cikampek hingga Jawa Timur
- Pemerintah Pusat Dorong Pembentukan Dinas Ekraf di Daerah
- Purbaya Kenakan Bea Masuk Benang Kapas untuk Lindungi Tekstil Lokal
- Pasar Modal Makin Diminati, CMSE 2025 Catat Rekor Kunjungan
- Trump Optimistis Bisa Capai Kesepakatan Dagang dengan China
Advertisement
Advertisement