Advertisement

Promo November

Kasus Covid-1 Rendah, Masyarakat Diminta Waspada Jelang Libur Nataru

Dany Saputra
Jum'at, 19 November 2021 - 23:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kasus Covid-1 Rendah, Masyarakat Diminta Waspada Jelang Libur Nataru Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacariburn

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan turut mendorong perbaikan ekonomi nasional. 

Kendati demikian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengingatkan agar masyarakat terus waspada terutama menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru). 

Advertisement

“Perbaikan signifikan terus terjadi seiring kerja sama seluruh pihak yaitu masyarakat yang disiplin dengan protokol kesehatan 5M, serta upaya Pemerintah dalam mengakselerasi vaksinasi dan melaksanakan 3T. Kewaspadaan harus terus dijaga mengingat gelombang I Covid-19 di Indonesia terjadi pasca libur Nataru”, ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu, Jumat (19/11/2021).

Pada 17 November 2021, tercatat kasus harian Covid-19 adalah 522 (375 rata-rata 7 hari/7-Day Moving Average), atau terendah sejak Juni 2020. Penurunan kasus harian ke level sangat rendah juga diikuti dengan rendahnya kasus aktif, kematian harian, tingkat penggunaan kasus RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) dan tingkat kasus positif (positive rate). 

Per 17 November 2021, kasus aktif berada di level 8.390 atau terendah sejak Mei 2020, kematian harian berada di angka 15 (7DMA), dengan positive rate 0,2 persen (7DMA) dan jumlah testing masih relatif tinggi di atas 150 ribu orang per hari. 

Sebagai respons dari kondisi yang semakin terkendali, dia menuturkan pemerintah mulai melakukan pelonggaran restriksi. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada menjelang libur Nataru. 

Untuk terus menjaga kewaspadaan, Pemerintah melakukan beberapa antisipasi dengan tetap mensyaratkan testing maupun vaksinasi untuk berbagai kegiatan.

Meski demikian, kecepatan vaksinasi sedikit melambat di bulan November ke sekitar 1,4 juta dosis per hari (7DMA) setelah di bulan Oktober sempat menyentuh 1,9 juta per hari (7DMA).  Upaya akselerasi akan terus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya lonjakan kasus di periode Nataru. 

“Kita perlu akselerasi kembali agar bisa hidup di tengah pandemi yang diramalkan akan menjadi endemi ini. Vaksinasi harus terus diakselerasi dan didukung dengan kesadaran masyarakat untuk mencapai herd immunity”, sambung Febrio.

Realisasi dosis vaksinasi Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Saat ini Indonesia berada di peringkat 5 dunia dengan 219,48 juta dosis vaksin yang sudah tersalur per 17 November 2021. Hanya lebih rendah dari Tiongkok, India, AS, dan Brazil. Secara detail, untuk dosis pertama sudah terealisasi sebanyak 132,01 juta dosis (48,86 persen populasi) dan 86,28 juta untuk dosis ke 2 (31,93 persen populasi). 

Dengan kondisi terkini, jika asumsi kecepatan vaksinasi sekitar 1,5 juta dosis per hari, maka pada Maret 2022 vaksinasi dapat menjangkau sebesar 70 persen penduduk Indonesia.

Capaian tersebut akan lebih cepat jika vaksinasi dapat terus ditingkatkan dari level saat ini. Pemerintah berencana akan terus melakukan akselerasi vaksinasi untuk menjangkau target populasi sasaran 208 juta penduduk serta tercapainya transisi yang lebih optimal menuju Hidup Berdampingan dengan Endemi (Living with Endemic).

Untuk mendukung pelaksanaan intervensi di bidang kesehatan, APBN akan terus dikerahkan. Hal ini sudah terjadi konsisten dari tahun 2020, dan berlanjut hingga sekarang bahkan telah kita tetapkan berlanjut di tahun 2022 mendatang. Selama situasi masih dinamis, hal ini akan terus menjadi kunci kebijakan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024

Bantul
| Minggu, 24 November 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement