Advertisement

Khawatir Omicron, Emas Jadi Idaman Berinvestasi

Newswire
Kamis, 23 Desember 2021 - 09:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Khawatir Omicron, Emas Jadi Idaman Berinvestasi Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS. - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (22/12/2021) waktu New York. Kondisi itu bangkit dari penurunan dua hari berturut-turut, didorong oleh pelemahan dolar dan berlanjutnya kekhawatiran Omicron dapat merusak pemulihan ekonomi global.

Mengutip Antara, Kamis (23/12/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$13,5 atau 0,75 persen menjadi ditutup pada US$1.802,20 per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,7 persen menjadi diperdagangkan di US$1.801,24 per ounce pada pukul 18.39 GMT.

Advertisement

Sehari sebelumnya, Selasa (21/12/2021), emas berjangka tergelincir US$5,9 atau 0,33 persen menjadi US$1.788,70, setelah jatuh US$10,3 atau 0,57 persen menjadi US$1.794,60 pada Senin (20/12/2021), dan menguat US$6,7 atau 0,37 persen menjadi US$1.804,90 pada Jumat (18/12/2021).

Meskipun para analis mengecilkan dampak potensial Omicron, lebih banyak negara mengumumkan pembatasan untuk mengurangi penyebaran varian tersebut sehingga agak mengurangi selera investor terhadap aset-aset berisiko.

Ada beberapa minat beli dari sedikit kemunduran dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, yang mengaitkan kenaikan tersebut dengan “corrective bounce".

Menurut Wyckoff, ketakutan Omicron mungkin telah berjalan dengan sendirinya di pasar, itu masih positif untuk emas karena akan memungkinkan para pedagang untuk fokus pada hal-hal lain seperti kenaikan inflasi dan kebijakan moneter yang lebih jelas dari Federal Reserve. 

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya beringsut lebih rendah, meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga berkurang.

Investor juga mempelajari data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat tajam pada kuartal ketiga di tengah meningkatnya infeksi Covid-19, meskipun aktivitas telah meningkat, menempatkan ekonomi di jalur untuk mencatat kinerja terbaiknya tahun ini sejak 1984.

"Tetapi dengan volume perdagangan tipis dan pemain utama menjauh menjelang tahun ini, pasar emas diperkirakan akan berombak," kata analis Phillip Futures, Avtar Sandu dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 29 sen atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada US$22,819 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 40,6 dolar AS atau 4,38 persen, menjadi ditutup pada US$968,4 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement