Advertisement
Mantapkan Ekspansi Pasar ke Jateng-DIY, Blesscon Resmikan Pabrik di Sragen
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kebutuhan sektor infrastruktur akan bahan baku berimbas pada pertumbuhan industri sektor bahan baku konstruksi. Salah satunya adalah PT Superior Prima Sukses.
Produsen bata ringan pemilik merek Blesscon ini bakal segera meresmikan pabrik bata ringan yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. Sejak beroperasi pada Februari 2021, produksi bata ringan Blesscon Plant 3 terus bertambah hingga pada November 2021, angka produksinya mampu mencapai 1,6 juta meter kubik per tahun.
Advertisement
Branch Manager Blesscon, Yusuf Permadi mengatakan sejauh ini, Blesscon diproduksi di dua pabrik yang ada di Jawa Timur. Keduanya masing-masing adalah Blesscon Plant 1 di Mojokerto dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 meter kubik per tahun, dan Blesscon Plant 2 di Lamongan dengan kapasitas produksi sebesar 700.000 meter kubik per tahun. “Kini Jawa Tengah termasuk DIY menjadi target ekspansi kami,” kata Branch Manager Blesscon, Yusuf Permadi saat berkunjung ke Griya Harian Jogja, Selasa (8/2/2022).
Dia menjelaskan peresmian pabrik Blesscon di Sragen tersebut akan dilakukan pada Maret 2021. Hingga kini pihak masih terus berkomunikasi secara intens dengan pemerintah setempat. “Perkembangan pembangunan di Jawa Tengah memang masif, Jawa Tengah memang menjadi primadona. Kami mencoba memenuhi untuk kebutuhan bata ringan ini,” ucap Yusuf.
Dia mengungkapkan bata ringan Blesscon telah mendapat sertifikasi ramah lingkungan yang pertama. Selain itu juga, Blesscon telah mengantongi Standar Nasional Indonesia dari Badan Standardisasi Nasional.
Menurut Yusuf, masyarakat memang masih perlu lebih banyak diedukasi soal penggunaan bata ringan. Padahal penggunaan bata ringan memiliki lebih banyak keunggulan ketimbang batu bata merah, di antaranya adalah lebih ekonomis.
Selain itu, imbuh dia, penggunaan bata ringan bisa menghemat bahan, tenaga, waktu, dan lebih efisien, sehingga biaya pembangunan lebih rendah.
“Proses pemasangan tiga kali lebih cepat daripada batu bata merah. Lebih ringan, beban bangunan lebih ringan 70 persen dengan luasan yang sama. Lalu, tahan gempa, karena menjaga struktur bangunan pada saat terjadi guncangan hebat,” ucap Yusuf.
Tak hanya itu, bata ringan juga bisa menahan laju api hingga empat jam lebih, daripada bata konvensional. Bata ringan juga lebih ramah lingkungan, karena tidak mengandung logam berat berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Advertisement
Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
- Sebagian Harga Bahan Kebutuhan Pokok Naik Tipis, Beras Melandai
- Duh, Sebuah Bank Syariah Dinyatakan Bangkrut, Berikut Kronologinya
Advertisement
Advertisement