Advertisement
Pertamina Mendorong Penggunaan BBM yang Lebih Baik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pertamina terus mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan dan tepat untuk kendaraan. Hal ini juga sebagai wujud komitmen Pertamina pada program Langit Biru Pertamina.
BACA JUGA: Di Sleman, Beli Minyak Goreng Wajib Belanja Kebutuhan Lain Rp400.000
Advertisement
Program Langit Biru hadir untuk mengajak masyarakat merasakan langsung penggunaan BBM dengan kualitas yang lebih baik guna meningkatkan kualitas lingkungan dengan udara yang bersih dan sehat. Pertamina juga menyediakan beberapa teknologi terbaru pada jenis kendaraan BBM tertentu, seperti Ecosave pada Pertamax dan Pertamax Turbo yang akan memberikan gas emisi seminim mungkin sehingga membantu kampanye go green.
“Kita harus memperhatikan jangka panjang. Kehidupan lebih baik untuk anak cucu kita. Kampanye go green terus dilakukan. Kita bisa berkontribusi, dengan masyarakat memilih BBM yang terbaik,” ucap SBM Rayon II Yogyakarta Pertamina Patra Niaga, William Handoko, saat Talk Show Pilih BBM Berkualitas untuk Masa Depan Lebih Baik, Jumat (25/3/2022).
William mengatakan cara melihat kualitas BBM untuk gasoline dapat dilihat dari research octane number (RON). Semakin tinggi RON dari jenis BBM, kualitasnya akan semakin baik. Masyarakat biasa menyebut gasoline sebagai bensin. Pertamina punya beberapa jenis BBM. RON yang paling kecil adalah Pertalite, yaitu RON 90, kemudian Pertamax RON 92, dan kemudian Pertamax Turbo RON paling tinggi yaitu 98.
Sementara itu untuk jenis bahan bakar gasoil atau diesel dapat dilihat dari cetane number (CN). Semakin tinggi angka CN, semakin baik juga kualitas dari bahan bakar tersebut. “Selain itu kalau di diesel itu, dapat dilihat dari tingkat kandungan sulfur. Semakin rendah sulfur, semakin baik juga kualitas BBM diesel tersebut,” ucap William.
Ada tiga jenis untuk gasoil. Pertama, Biosolar mempunyai CN paling rendah yaitu 48, dengan tingkat sulfur sampai dengan 3.000-3.500 rpm. Kemudian ada Dexlite dengan CN 51 dengan tingkat sulfur 1.000 – 1.500 rpm. Lalu yang terbaik ada Pertamina Dex dengan tingkat sulfur hanya 300 rpm.
Tidak hanya berpengaruh pada lingkungan, pemilihan BBM yang tepat juga sangat memengaruhi kendaraan. Masyarakat perlu memahami apakah bahan bakar sudah sesuai dengan spesifikasi kendaraan. BBM yang tak sesuai spesifikasi kendaraan punua banyak sekali dampak negatif.
“Contohnya, akan ada pembakaran yang tidak optimal, kemudian bukan tidak mungkin penggunaan BBM akan lebih boros. Masyarakat banyak yang berpikir yang murah sama saja, tetapi tidak seperti itu. Seperti tubuh manusia, jika kita beri gizi sesuai, akan tumbuh dengan baik,” ucap William.
SBM Rayon IV Yogyakarta Pertamina Patra Niaga, Hendra Saputra, menambahkan mobil dengan kompresi tertentu, harus menggunakan RON minimal 92 atau 95. Mayoritas kendaraan sekarang, memiliki rasio kompresi 10:1, sampai dengan 11:1. Dengan rasio itu minimal kendaraan menggunakan RON 92. Banyak juga kendaraan rasio kompresi lebih dari itu. Seperti mobil sport, mengharuskan kendaraan menggunakan RON di atas 95.
“Sayang sekali mobil jika tidak sesuai, tidak optimal. Pertamax juga memiliki kelebihan Pertatec atau Pertamina Technology yang membuat BBM lebih bagus, lebih irit dan lebih maksimal. Pertatec berfungsi agar bahan bakar yang digunakan optimal, berfungsi penghilang kotoran di dalam mesin, dan anti korosif dan dapat memaksimalkan pembakaran. Ibaratnya makan, kalau enggak ada buah sayuran, enggak dikuras. Itu masuk mesin, bisa membersihkan sendiri. Hasil pembuangannya pun bersih,” ucap Hendra.
BACA JUGA: Petani Milenial Bisa Geser Dominasi Pekerjaan dari Kota ke Desa
Kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar yang lebih baik juga semakin meningkat. Tren dari 2020 ke 2021, pertumbuhan Pertamax naik 20%. Dari 2021 ke 2022, peningkatan di 21%-24% untuk peningkatan Pertamax.
“Itu menunjukan masyarakat butuh BBM yang berkualitas, sudah paham, kondisi kendaraan yang bagus diisi bahan bakar yang bagus juga,” ucap Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement