Piawai di Lapangan Hijau, Mantan Pemain Bola Ini Sukses di Bisnis Pakaian
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Mantan pemain sepak bola Liga Indonesia, Reva Adi Utama, menjalankan bisnis bersama dengan istrinya yang juga mantan atlet polo air Alya Nadhira dan koleganya, Putri Surya Jaya. Ketiganya mengembangkan Summa Production House.
BACA JUGA: Ditjen Pajak Incar Warganet yang Cari Jodoh di Twitter
Advertisement
Bangunan di Jalan Singosutan Barat, Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman, itu tampak seperti rumah pada umumnya. Pada siang hari, beberapa motor terparkir di halaman rumah tersebut.
Di bagian garasi yang berukuran sekitar 3x3 meter, alat press untuk menyablon baju hampir memenuhi ruang garasi. Beberapa orang sibuk mengepress baju sembari ngobrol.
Potongan kain dalam plastik besar ditumpuk di bagian depan rumah itu. Di rumah yang terbagi menjadi empat ruang dengan ukuran sekitar 4x4 meter setiap ruangnya tersebut, beberapa orang terlibat proses produksi baju.
Ada yang memotong kain, ada yang membuat desain.
Di beberapa sudut, kostum olahraga digantung. Papan bertuliskan Summa P Dream Board terlihat di ruangan itu. Sejumlah desain baju yang dicetak dalam kertas kecil, tata tertib, rancangan pesanan, hingga tulisan barang yang akan dibeli ditempel di papan itu.
Rumah ini sejak akhir 2020 tidak digunakan untuk tempat tinggal, tetapi sebagai tempat produksi Summa Production House, usaha dari mantan pesepak bola Reva Adi Utama. Ia mengembangkan bisnis itu bersama dua mantan atlet polo air Alya Nadhira yang juga istrinya, serta mantan atlet polo air yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis, Putri Surya Jaya.
Pandemi Covid-19 sejak 2020 mengubah banyak lini kehidupan. Reva, yang setiap harinya bergantung pada dunia olahraga khususnya sepak bola, turut merasakan dampak pandemi. Saat itu, kompetisi sempat dihentikan sementara, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Merasakan dampak tersebut, mantan pemain Barito Putra yang juga sempat membela Persebaya Surabaya itu pun berdiskusi dengan istrinya untuk mendapat penghasilan selain dari lapangan hijau.
BACA JUGA: Tok! Apple Hentikan Produksi iPod setelah 20 Tahun
Terbesitlah renc ana memulai usaha vendor konveksi berfokus di pakaian olahraga. Mereka berdua pun mengajak Putri yang merupakan teman lama Alya, yang sudah lebih dulu menekuni dunia bisnis. Mereka pun mulai melakukan survei, melakukan perhitungan bisnis, dan melewati tahapan trial and error.
Sejumlah tahap produksi awalnya hanya dikerjakan mereka bertiga. Reva dan istrinya juga sempat menjual aset yang dimiliki, termasuk mahar pernikahan, untuk memulai usaha. Seiring berjalannya waktu, dengan kerja keras dan ketekunan mereka bertiga, Summa pun semakin mapan, dan semakin dikenal orang. Hampir dua tahun berjalan, mereka bisa membuka peluang kerja, utamanya bagi masyarakat sekitar.
Sempat Gengsi
Reva pernah merasa gengsi untuk menjalankan bisnis. “Aku dulu punya pemikiran sebagai atlet, gengsi jualan. Aku aku sampai berantem sama istriku karena enggak mau jualan, tapi aku belajar. Ini kan positif, enggak nyolong,” ujar Reva, Jumat (22/4/2022).
Setelah menjalankan usaha konfeksi, ia baru merasa bangga, bisa belajar, dan berjualan. “Aku ingin menghilangkan stigma atlet yang malu bisnis. Atlet memiliki peluang yang besar untuk menjalani bisnis, terutama di bidang olahraga, kami lebih tahu seluk beluknya, pakaian seperti apa yang nyaman,” ucapnya.
BACA JUGA: Hempaskan Juventus, Inter Sukses Rengkuh Trofi Coppa Italia
“Aku enggak mau setelah pensiun malah kesusahan seperti atlet dulu-dulu. Ingin mengajak atlet bisa berbisnis juga.”
Istrinya yang juga mantan atlet polo air mengatakan Summa terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. “Kami vendor, banyak brand juga yang nempel dengan kami. Kami bantu produksi. Kami juga ingin menggaungkan bahwa atlet itu harus punya usaha, dan punya usaha tidak perlu repot. Bisa berkolaborasi, pakai brand mereka sendiri,” kata Alya.
Alya berharap Summa bisa terus berkembang dan membuka unit usaha lainnya, mulai dari penyelenggara turnamen, memiliki training ground seperti mini soccer, hingga menjadi tempat berbagi ilmu terkait industri olahraga.
Putri yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis mengatakan Summa ingin dibuat berdampak juga pada masyarakat, utamanya masyarakat di sekitar lokasi usaha. “Pas Covid-19 banyak usaha yang turun, orang kena PHK. Namun, di sisi lain ada peluang lain juga. Banyak orang mulai antusias berolahraga, mulai dari mini soccer, sepeda, dan yang lainnya. Dari situ terlihat peluang juga untuk baju olahraga. Kami bisa membuka peluang usaha juga, terutama pada masyarakat sekitar,” ucap Putri.
Summa juga menjadi tempat bekerja yang inklusif. Salah satu pekerja tuna wicara. Tempat ini juga menjadi media belajar, banyak pekerja yang belajar dari awal. “Harapan kami semakin memberi dampak yang luas, membantu ekonomi. Bisa juga menjadi inspirasi para atlet untuk membuka bisnis,” ujarnya.
BACA JUGA: Aji Santoso Fokus Kembalikan Kondisi Fisik Pemain Persebaya
Muhammad Nur Wahab merasa bersyukur dapat bekerja di Summa. Sebelumnya ia pernah bekerja di usaha jersey. “Sudah tutup yang dulu, terus gabung di sini, bersyukur bisa bekerja,” ucap Wahab.
Berbeda lagi dengan pekerja lainnya, Purwoko Nur Cahyo, yang benar-benar mengikuti proses dari awal. “Saya dulu kerjanya di usaha yang bergerak kaca, akuarium. Jadi belajar dari awal, sulit awalnya bedain jenis kain. Benar-benar dari awal,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- GATF Kembali Digelar di Jakarta, Hadirkan Lebih dari 500 Ribu Kursi dengan Harga Terjangkau
- Menko Bidang Pangan Sebut Ada Rencana Setop Impor Beras Tahun Depan
- OJK: KUR Tidak Termasuk Utang Macet yang Bisa Dihapus
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 4,7 hingga 4,9 Persen di 2025
- Harga Bitcoin Pecah Rekor, Investor Diminta Berhati-hati Titipkan Dana Investasinya
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
Advertisement
Advertisement