6 Indikator Keberhasilan RI Melewati Krisis Dunia Menurut Jokowi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan tantangan Indonesia sangat berat pada saat krisis saat ini. Belum lepas dari jerat pandemi Covid-19, harus menghadapi dampak dari perang Rusia-Ukraina.
"Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT ke-77 RI, Selasa (16/8/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Menurut Jokowi, 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Bahkan, diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan," tegasnya.
Baca juga: Mengenal Baju Adat Bangka Belitung yang Dipakai Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Namun, sambungnya, di tengah tantangan yang berat, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Pertama, Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Kedua, inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi Asean yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara maju yang berada di sekitar 9 persen.
Ketiga, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN surplus Rp106 triliun. Keempat, pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun pada 2022 agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Kelima, ekonomi tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II/2022. Keenam, neraca perdagangan surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan pada semester I/2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.
"Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati- hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju."
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Idulfitri, Ini yang Disiapkan PLN demi Pasokan Listrik Aman
- Amankan Stok BBM dan Elpiji saat Idulfitri, Pertamina-Hiswana Migas Bentuk Satgas
- Ramadan, Pinjol Diprediksi Ketiban Berkah
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- SWI: Pinjol Ilegal Tetap Marak karena Bikin Aplikasi itu Gampang
Advertisement