Advertisement
Kadin DIY Dorong Dunia Industri Terlibat Program Vokasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) diharapkan menjadi ujung tombak pelaksanaan program vokasi. Kadin DIY melalui tim vokasi di bawah bidang sumber daya manusia (SDM) saat ini terus mendorong agar dunia industri terlibat dengan program vokasi.
Komite Tetap Pembinaan dan Pengembangan Kesekretariatan Kadin DIY Tim Apriyanto menyatakan Kadin DIY saat ini terus menggalakan agar dunia industri agar terlibat dengan program vokasi. Meskiun jumlah perusahaan di DIY yang berskala besar hanya tercatat 2% dan UMKM 98%.
Advertisement
"Kami tengah fokus melakukan revitalisasi program vokasi di DIY untuk mengakselerasi peningkatan SDM industri karena Kadin memiliki posisi strategis," katanya, Jumat (9/9/2022).
Dia menjelaskan saat ini anggota Kadin DIY sekitar 300-an perusahaan. Guna meningkatkan jumlah anggota, katanya, Kadin DIY mendorong semua pelaku usaha termasuk pelaku UMKM menjadi anggota Kadin DIY dengan diberikan kemudahan. Jika tim koordinasi nasional vokasi dipusat dibentuk, katanya, Kadin DIY juga akan membentuk tim koordinasi daerah vokasi. Kadin DIY akan mendorong supaya muncul tim koordinasi vokasi daerah.
"Targetnya bisa mencapai 1.000 bahkan 5.000 anggota nantinya. Ini untuk mendukung dunia usaha untuk terlibat dalam program vokasi," katanya.
Komite Tetap Pelatihan Vokasional Rommy Heryanto menambahkan Bidang SDM Vokasi dan Ketenagakerjaan Kadin DIY saat ini memiliki 96 pelatih tempat kerja dan sekitar 200 perusahaan yang telah mengikuti program pemagangan. Setelah peserta mengikuti program pelatihan, mereka kembali ke perusahaannya masing-masing untuk menerapkan pola-pola pemagangan seperti di pelatihan.
"Kerja sama pemagangan kami dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY. Kebetulan dinas memiliki program pemagangan dalam negeri. Kadin DIY masuk sebagai mentor atau pendamping pemagangan tersebut," katanya.
Kadin DIY pun memilih perusahaan yang bisa menjadi piloting program pemagangan kerjasama dengan GIZ Indonesia. Keterlibatan dunia usaha dalam program vokasi ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Peran Kadin dinilai kuat karena diberikan kewenangan ikut membuat kebijakan di vokasi.
Pemagangan ini masih dianggap membebani perusahaan, padahal justru memberikan manfaat lebih besar bagi perusahaan. "Jadi Kadin berusaha menarik perusahaan-perusahaan agar ikut program pelatihan dan pendidikan vokasi. Kata kuncinya kami melatih para pendamping tempat kerja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Suzuki Jogja Gelar Seremoni Penyerahan Perdana Fronx, Apresiasi Kepercayaan Pelanggan
- Jelajahi Kreativitas Lokal dengan Cangkang Laut, Astra Motor Yogyakarta Gelar City Rolling Bersama Honda Scoopy di Cilacap
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Naik Bawang Merah Turun
- Rayakan HUT ke-17, Qhomemart Hadirkan Promo Spektakuler dari Diskon hingga Gratis Ongkir se Jawa
- Buka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
- Menteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan dan Kesinambungan Ekonomi
Advertisement
Advertisement