Advertisement
Wow! Rendang Kini Diproduksi Pabrik di Bulgaria
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pabrik rendang terbesar di Bulgaria di Pabrik Bella Ltd, mulai melakukan uji coba produksinya.
COO Bella, Ltd, Dimitar Mitev menyampaikan alasan mereka membangun pabrik di Bulgaria karena rendang dinilainya akan sukes di pasar global. “Kami akan mengajarkan masyarat Eropa bagaiamna cara mengkonsumsi rendang agar terasa nikmat mengikuti ala Eropa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Jumat (7/10/2022).
Advertisement
Diketahui, Bella memiliki rantai distribusi dan juga sebagai market laeder produk makanan di Balkan. Perusahaan ini memiliki gudang logistik dengan luas 54.000 meter persegi, dengan 160 distributor yang tersebar di Bulgaria.
Sebagai investasi tahap awal, lanjut Dimitar Mitev, pihaknya menargetkan untuk memproduksi lebih dari 18 ton per bulan ke seluruh Bulgaria dan Eropa. Jika pasarnya mulai melebar, Bella akan mentambahkan lagi mesin produksinya. “Kami bisa pastikan rendang ini bisa dinikmati oleh masyarakat Muslim karena telah kami lengkapi juga dengan sertifikasi halal,” ucap dia.
Dubes Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta mengapresiasi upaya Bulgaria, khususnya perusahaan Bella, Ltd yang telah mempercayai Indonesia untuk bekerja sama dan berinvestasi dalam mendirikan pabrik khusus pengolahan Rendang Padang.
BACA JUGA: Asyik! Tahun Depan Plafon KUR Ditambah Jadi Rp460 Triliun
Dia memaparkan, proses negosiasi ini telah dimulai sejak akhir 2021, dan diluncurkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno dengan titel Rendang Goes to Europe, pada awal 2022 di Bali.
Dia menambahkan, nantinya seluruh bumbu rendang akan dikirim langsung dari Indonesia lalu diolah dengan menggunakan daging halal dari Bulgaria dan negara sekitar. “Sukses bekerja sama produksi rendang, ke depan pihak Bella komit akan memproduksi makanan khas Indonesia lainnya,” ucap Iwan saat meninjau uji coba proses produksi rendang tersebut.
Sementara itu, pakar kuliner Wiliam Wongso yang ikut hadir uji coba memberikan masukan secara teknis industrial pengerjaan produksi rendang, dari kualiti kontrol penggunaan bumbu, pengaturan daging hingga menjadi end product. Juga selanjutnya terkait pengemasan dan pemasaran.
“Langkah Dubes Iwan Bogananta dan ini sangat konkret dengan melalui proses negosiasi yang cepat, akhirnya rendang bisa diproduksi dengan teknologi canggih oleh perusahaan besar Bulgaria, Bella, Ltd,” kata pria yang akrab disapa Om Will itu.
Menparekraf Sandiaga Uno memantau secara daring aktivitas uji coba dan produksi perdana Rendang Padang di Bulgaria. Dalam kesempatan ini, Sandiaga merasa sangat bangga dan mengapresiasi "gercep" alias gerak cepat KBRI Sofia dalam menjalankan program ISUTW.
“Kami berharap diplomasi gastronomi ini terus dilakukan, dan produksi rendang di Eropa membawa kebaikan dalam percepatan kembangkitan ekonomi di Tanah Air dengan melibatkan pelaku UKM Indonesia,” kata Mas Menteri sembari mengucapkan terima kasih kepada Pihak Bella Bulgaria atas komitmen kerjasamanya dalam menjalankan program Rendang Goes to Europe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Pendaftaran Ditutup, Ini 8 Nama yang Mendaftar Lewat Golkar di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement