Advertisement
Murid-Murid SD Jadi Sasaran Edukasi Literasi Keuangan, Intip Keseruannya...

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sejumlah murid SD Bokpri 1 Jogja antusias mengikuti kegiatan literasi keuangan dalam menyambut Bulan Inklusi Keuangan 2022 yang mengangkat tema Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat, Jumat (28/10/2022). Dalam kesempatan itu para murid diberikan pengetahuan dasar keuangan dan perbankan berdasarkan tingkatan pendidikan dan usia.
Program bertajuk Cinta dan Edukasi dari Kita (Cerita) tersebut digelar oleh Permata Bank yang bekerja sama dengan Bank Indonesia, OJK, Kemendikbudristek dan Pemda. Lewat program ini, anak-anak diharapkan mengenal uang dengan benar, mengelola uang dengan bijaksana serta tahu pentingnya menabung untuk mempersiapkan masa depan.
Advertisement
Kepala Sekolah SD Bokpri 1 Jogja, Yohana Siam mengapresiasi upaya tersebut dan memilih sekolahnya untuk dijadikan sebagai lokasi edukasi literasi keuangan. Menurutnya, kegiatan dan bantuan yang dilaksanakan itu diharapkan bisa mengembangkan sekolah menjadi lebih maju dan berkembang.
"Untuk saat ini anak-anak kami sudah mulai merintis mengembangkan tabungan setiap Senin senilai Rp5.000 dari kelas 1 sampai 6 yang dinamakan tabungan abadi dan bisa diambil saat sudah keluar dari sekolah baik lulus, mutasi, atau hal yang lain," katanya.
Presiden Direktur PermataBank, Meliza M. Rusli mengatakan, program Cerita diselenggarakan serentak di 50 kota se-Indonesia dan melibatkan seluruh direksi serta sekitar 1.000 karyawan Permata Bank sebagai employee volunteers (evo) di masing-masing kota untuk mengambil peran sebagai penggerak utama kegiatan.
BACA JUGA: Disbud Jogja Siapkan DED 6 Sekolah Bercagar Budaya
Kegiatan tersebut dilakukan secara terintegrasi melalui gerakan employee volunteer dalam mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024 yang secara konsisten dimotori oleh ribuan employee volunteers di berbagai kota.
"Berbagai kegiatan edukasi keuangan juga telah kami lakukan baik untuk nasabah maupun masyarakat, hal ini merupakan komitmen kami untuk dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan," ujar dia.
Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK DIY, Rosi Kho Arliyani menyebut terkait dengan literasi dan inklusi keuangan, OJK telah melaksanakan survei nasional setiap tiga tahun sekali dimulai dari 2013, 2016, dan yang terbaru adalah pada 2019. Survei tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) III yang dilakukan pada 2019 tersebut menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%. Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%. Dengan demikian dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan sebesar 8,39%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Update Jadwal KRL Jogja Solo per Rabu, 16 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement