Advertisement
Selain Jepang, ada Korsel dan Inggris akan Investasi di Proyek MRT

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa Jepang, Korea Selatan, dan Inggris akan berinvestasi di proyek MRT Jakarta. Hal itu disampaikan saat melaporkan progres dari proyek pengembangan jaringan MRT Jakarta kepada Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA : MRT Gunakan Tiket Digital
Advertisement
Kini, pengerjaan Proyek MRT Fase 2A telah berlangsung dengan rute Bundaran HI-Kota. Selanjutnya, rute Bundaran HI-Kota akan diteruskan hingga Ancol atau dalam Proyek MRT Fase 2B Kota-Ancol.
Sementara itu, Proyek MRT Fase 3 atau Timur-Barat (East-West) rute Cikarang-Balaraja kini tengah direncanakan dengan panjang jalur sekitar 87 kilometer (km). Kemudian, secara simultan juga dilaksanakan Proyek MRT Fase 4 Fatmawati-TMII.
"Yang membanggakan, investor tidak hanya dari Jepang, tapi Korea Selatan dan Inggris akan masuk sebagai konsorsium yang akan memberikan loan [pinjaman kredit]," terang Budi Karya pada konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/11/2022).
Seperti diketahui, partisipasi Jepang dalam pengembangan MRT telah dimulai sejak Proyek MRT Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI dan lanjut pada Proyek MRT Fase 2. Teranyar, Japan International Cooperation Agency atau JICA baru saja meneken kerja sama studi Proyek MRT Timur-Barat dengan Indonesia pada 24 Oktober lalu.
Terkait dengan pendanaan, Budi Karya mengungkap bahwa akan dilaksanakan kerja sama investasi pengembangan proyek MRT dengan Jepang, Korea Selatan, dan Inggris pada bulan ini. Rencananya, akan dilaksanakan di sela-sela kegiatan KTT G20.
"Kami rencanakan saat G20 ada signing antara pihak Indonesia, yakni Kemenhub dan DKI Jakarta, dengan pihak Jepang, Korea Selatan, dan Inggris. Sehingga ini ada suatu payung konkret yang direncanakan," ujarnya.
Budi Karya menyampaikan bahwa angkutan massal perkotaan menjadi salah satu keharusan yang ditekankan oleh Presiden Jokowi. Dia menyebut, proyek pembangunan angkutan massal di wilayah perkotaan yang tengah berlangsung harus diselesaikan, dan juga harus direncanakan dan dikembangkan lagi ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement