Terus Bertambah, Pertamina Kini Sudah Bangun 390 Lembaga Penyalur BBM Satu se-Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) turut berperan aktif mendukung program peningkatan dan pemerataan perekonomian. Salah satunya adalah dengan terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga di di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan program tersebut sejatinya sudah dimulai Pertamina sejak 2017 lalu. Dari target 92 lokasi, hingga awal November 2022, jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga mencapai 69 unit.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Hingga 2024, Pertamina Patra Niaga berkomitmen dalam mewujudkan hadirnya 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Kami telah membangun total 390 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 123 kabupaten se-Indonesia," katanya melalui rilis, Kamis (3/11/2022).
Dia menjelaskan, dari 123 kabupaten tersebut, sebanyak 54 kabupaten di antaranya termasuk daerah 3T.
BACA JUGA: Tak Cuma Kejar Cuan, Startup Ini Juga Berdayakan Mahasiswa dan Anak Putus Sekolah
Peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga ini adalah titik awal layanan Pertamina kepada masyarakat di daerah tersebut.
Dari 69 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang sudah dibangun, Pertamina Patra Niaga bersama dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas melakukan peresmian tahap pertama yakni sebanyak 47 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di beberapa provinsi, Kamis.
Di antaranya adalah dua unit di Nusa Tenggara Barat (NTB), 10 unit di Nusa Tenggara Timur (NTT); satu unit di Sulawesi Barat; dua unit di Sulawesi Utara; delapan unit di Sulawesi Tengah; lima unit di Maluku; enam unit di Maluku Utara; 10 unit di Papua; dan tiga unit di Papua Barat. “Peresmian selanjutnya akan dilakukan pada akhir November,” kata Alfian.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati berharap program BBM Satu Harga bisa tepat sasaran. Dengan begitu, roda perekonomian masyarakat di wilayah 3T pun bisa bergeliat.
"Mudah-mudahan Program ini bisa menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia," kata Erika.BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Piala Dunia Batal Digelar di Indonesia, Jogja Ikut Terdampak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement