Advertisement
Data BPS DIY: Kota Jogja Paling Banyak Pengangguran
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah DIY tercatat sebesar 4,06%. TPT tertinggi tercatat di Kota Jogja sebesar 7,18% dan TPT terendah di Kabupaten Gunungkidul sebesar 2,08%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Sugeng Arianto mengatakan saat ini terjadi perbaikan ekonomi di DIY yang ditandai oleh meningkatnya jumlah pekerja penuh pada Agustus 2022 dibandingkan Agustus 2021. Kenaikannya mencapai 55.600 orang. BPS juga mencatat TPT di DIY pada Agustus lalu tercatat sebesar 4,06% atau mengalami penurunan 0,50% poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,56%.
Advertisement
Adapun jumlah penduduk DIY yang bekerja mengalami kenaikan 12.610 orang. Dari tahun lalu sebanyak 2,22 juta orang menjadi 2,24 juta orang. "Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 72,60 persen jumlah angkatan kerja di DIY pada Agustus 2022 sebanyak 2,34 juta orang atau sebesar 72,60 persen. Mengalami penurunan 0,92 persen poin dibandingkan Agustus 2021," katanya, Rabu (9/11/2022).
Sugeng menjelaskan, ada sejumlah lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (1,61%), Pengangkutan dan Pergudangan (1,31%), dan Jasa lainnya (0,75%). Adapun lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Perdagangan Besar dan Eceran (2,12%), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (1,00%), dan Industri Pengolahan (0,43%).
"Kami mencatat sebanyak 1,20 juta orang atau 53,38 persen bekerja pada kegiatan informal. Kondisi ini turun 1,98 persen poin jika dibandingkan Agustus 2021 sebesar 55,36 persen," katanya.
Berdarkan data BPS, lanjut Sugeng, sebagian besar penduduk di DIY yang bekerja sebagai pekerja penuh. Jumlahnya mencapai 67,06%. Adapun pekerja paruh waktu tercatat sebesar 28,18% dan setengah penganggur 4,76%.
Terdapat 102.740 orang atau 3,19 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Rinciannya, menjadi pengangguran karena Covid-19 sebanyak 3.340 orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (7.540 orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1.880 orang).
"Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 tercatat sebanyak 89.980 orang. Kalau dibandingkan tahun lalu, kondisi ini menurun sebanyak 77,57 persen atau turun sebanyak 355,l.310 orang," katanya.
BACA JUGA: Iba dengan Siswa Korban Sekolah Ambruk, Sultan Tegaskan Soal Anggaran Perbaikan Bangunan
Direktur BI Yogyakarta Budiharto Setyawan menambahkan dibandingkan perekonomi pada triwulan II 2022 kondisi perekonomian DIY selama triwulan III tumbuh 0,42%. BI mencatat, lapangan usaha yang tumbuh paling tinggi sektor konstruksi 10,16%, diikuti jasa pendidikan 7,97%, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 4,66%.
Budi mengatakan struktur ekonomi DIY triwulan III 2022 didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan yang tercatat sebanyak 11,86%, konstruksi 10,45%, informasi dan komunikasi 10,40%, pertanian 9,44%, dan penyediaan akomodasi dan makan-minum 9,43%. "Sementara dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar tercatat pada komponen konsumsi rumah tangga, yaitu 61,41 persen, dan diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,28 persen," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement