Advertisement
Perum Bulog Klaim Ada 1,1 Juta Ton Cadangan Beras untuk Operasi Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Perum Bulog mengklaim telah mengamankan sekitar 1,1 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan bahwa jumlah tersebut bersumber dari 625.000 ton stok di dalam negeri dan 500.000 ton dari luar negeri.
Advertisement
“Total stok yang kami punya sekarang sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia ditambah stok beras komersial hasil kerja sama di luar negeri. Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” kata Buwas, sapaan akrabnya, Jumat (18/11/2022).
Adapun stok CBP milik Perum Bulog tersebut diperuntukkan bagi operasi pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk menahan laju harga beras jenis medium di pasaran.
Penyaluran KPSH rata-rata pada Januari-Juli 2022 adalah sebesar 37.035 ton per bulan. Rendahnya penyaluran pada bulan-bulan seiring musim panen yang cukup berhasil, sehingga pasokan dari masyarakat cukup melimpah.
BACA JUGA: Warning! Stok Cadangan Beras Pemerintah Semakin Menipis
Realisasi penyaluran mulai Agustus 2022 mengalami peningkatan yaitu menjadi 214.923 ton, pada September sebanyak 187.000 ton, dan pada Oktober sebanyak 160.000 ton sejalan dengan kenaikan harga beras.
Secara kumulatif, Perum Bulog telah menyalurkan sebanyak 821.167 ton CBP untuk KPSH. Meski demikian, saat ini harga beras tidak turun, tetapi tertahan secara rata-rata nasional. Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, per hari ini, Jumat (18/11/2022), harga beras untuk jenis premium terpantau tetap di level Rp12.900 per kilogram, sedangkan untuk jenis medium di angka Rp10.900 per kg.
Sebagai informasi, kenaikan harga beras mulai terjadi sejak Juni 2022. Sepanjang Juni hingga hari ini, harga beras telah naik Rp400 untuk jenis medium dan Rp500 untuk jenis premium, bahkan per Oktober 2022, beras telah menyumbang inflasi sebesar 0,03%.
Dengan demikian, bila melihat stok dalam negeri saat ini sebesar 625.000 ton dan kebutuhan per bulannya rata-rata sekitar 80.000 ton, alhasil ketahanan CBP hanya 7,8 bulan ke depan.
Bila diperlukan sewaktu-waktu, Perum Bulog harus menarik stok 500.000 ton beras yang ada di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Produksi Benih Ikan di Seluruh BBI Sleman Capai 4,44 Juta Ekor
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
Advertisement
Advertisement