Advertisement
Pasca B20, Investor Mulai Melirik untuk Ekspor Kopi Menoreh

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Komoditas agrikultur di Indonesia banyak diincar investor luar negeri. Salah satu komoditas yang akan dipasarkan ke luar negeri adalah Kopi Menoreh di wilayah Barat DIY.
Aksi korporasi ini muncul saat Tapp Indonesia menjadi delegasi pertemuan B20 untuk mensosialisasikan Presidensi G20 beberapa waktu lalu. Tapp bersama Skyjade Capital berencana memasarkan produk Kopi Menoreh. Hal itu sebagai bentuk dukungan atas pemberdayaan UMKM Indonesia pada resilient global supply chain demi mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Advertisement
"Kami ingin mempercepat transformasi digital di Indonesia karena banyak potensi yang belum dioptimalkan. Baik dalam bidang kesehatan, pendidikan maupun UMKM," kata CEO Tapp Indonesia Jason Wang saat pertemuan awak media yang dihadiri juga oleh George Iwan Marantika sebagai President Indonesia Australia Business Council (IABC) di Hotel Marriot Jogja, Kamis (24/11/2022).
Menurut pria yang tinggal di Malbourne Australia ini, melalui Skyjade Capital dan Tapp Indonesia ia bertekad untuk terus mengembangkan teknologi dan digitalisasi di Indonesia. Salah satu tujuannya untuk menghubungkan pembeli (buyer) maupun penjual (seller) agar produk Indonesia bisa dikenal luas dan mendunia.
Baca juga: Warga di Kulonprogo Terancam Tergusur Kedua Kalinya karena Proyek Tol Jogja-YIA
Salah satu yang akan dikembangkan adalah tanaman kopi arabika yang tumbuh di lereng perbukitan Menoreh. Menurutnya, kopi Menoreh memiliki citra rasa khas yang akan disukai banyak orang. Menurut Jason, untuk mendukung rencana tersebut ia akan menyiapkan mesin pengolah kopi agar produksi meningkat dan kualitas Kopi Menoreh tetap terjaga.
"Saya sudah membuktikannya. Saya penikmat kopi. Rasa Kopi Menoreh itu luar biasa. Saat itu, saya langsung tertarik untuk memasarkan kopi ini agar bisa dinikmati di China, Australia dan negara lainnya," ujar Jason.
Jason bersyukur pemerintah setempat menyambut baik rencana tersebut. Pemerintah daerah dinilai responsif dengan mengumpulkan para petani kopi sehingga membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk agrikultur lainnya. Mulai dari gula aren, durian, sayuran atau produk peternakan.
"Tapp sebagai aplikasi yang mendukung perkembangan bisnis pelaku UMKM di Indonesia. Kerjasama ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu bersaing ke kancah global," katanya didampingi Marketing Tapp Indonesia Indra Ardian.
Investor lain yang tertarik adalah Sergio Satoe dari Escula Satoe, Spanyol. Ia melihat potensi agrikultur memiliki peluang yang besar untuk ekspor. Dia menyontohkan soal daging ayam di Indonesia yang menurutnya sangat enak. "Banyak negara-negara lain yang tertarik membeli produk asal Indonesia. Alasannya produk asal Indonesia memiliki kualitas tinggi. Sayangnya produksi dan penerapan teknologinya masih terbatas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
Advertisement
Advertisement