Advertisement
Dokter Jogja Ini Budidayakan Tanaman Karnivora, Bukti Kecintaan Berbuah Laba

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Menjadi dokter dengan segala kesibukannya tidak menghalangi Ega Prima Norista menekuni hobi merawat tanaman karnivor. Bahkan hobi ini berkembang menjadi usaha plus upaya edukasi.
"Yoo Nakama. Ini adalah tanaman Platycerium atau tanduk rusa. Ini mau coba dirawat versi indoor, seperti orang Jepang," kata Ega dalam salah satu videonya di Instagram Eganandur.
Advertisement
Dalam bahasa Jepang, Nakama merupakan berarti kawan. Sapaan Yoo Nakama nyaris selalu ada di video-video Ega di Instagram.
Alasan pengucapan kata itu terlihat pada salah satu topi yang sering Ega kenakan. Topi jerami. Ya, topi yang identik dengan karakter Monkey D. Luffy, si bajak laut dalam anime One Piece.
Sepertinya kesukaan Ega pada anime, gim, dan hal-hal lain berbau Jepang yang juga membawanya pada dunia tanaman karnivor.
Dalam gim Pokemon dan Mario Bros. misalnya, dia melihat beberapa tanaman karnivor di beberapa bagian permainan. "Tertarik dengan tanaman karnivor karena unik," kata pria berusia 30 tahun ini.
BACA JUGA: Cuan Mengalir Mulus dari Sukulen dan Kaktus
Hobi itu awalnya ia lakoni pada 2018. Hari demi hari, jumlah tanaman yang Ega rawat semakin berkembang.
Banyak muncul anakan dari tanaman induknya. Lantaran ruang perawatan tanaman yang semakin sempit untuk menampung semuanya, Ega memutuskan untuk menjual sebagian koleksi dan anakan.
Penjualan sedikit demi sedikit terus berjalan. Bahkan terlihat adanya perkembangan yang baik. Saat ini, beberapa jenis tanamam karnivor yang Ega rawat dan jual berupa kantong semar, venus fly trap, Drosera, sampai Pinguicula.
Bukan tanpa alasan jenis tanaman ini disebut karnivor. Kantung semar misalnya.
Dahulu tanaman ini dikenal sebagai pemakan serangga. Ternyata tidak cuma serangga saja yang bisa terjebak, bahkan di alam terbuka, tikus pun bisa terjebak. Sehingga kantong semar dan beberapa jenis lain sakarang bernama tanaman karnivor.
"Kelebihan tanaman karnivor itu tanamannya unik, perawatan mudah. Kekurangannya ada beberapa jenis yang memang butuh perawatan khusus karena habitat asalnya dari pegunungan," kata pria kelahiran Kulonprogo ini.
Dalam penjualannya, harga kantung semar paling murah Rp35.000 untuk yang berukuran kecil; venus fly trap ia hargai Rp60.000; serta Drosera dan Pinguicula masing-masing Rp35.000.
Sayangnya, Ega belum bisa merinci rata-rata penjualan per hari atau per bulan. Terlebih ini berawal sebagai hobi yang kemudian menghasilkan.
“Sebenarnya sih tidak ada target penjualan tertentu. Tetapi yang paling heboh saat pandemi Covid-19 lalu, penjualan tanaman karnivor ini omzetnya melebihi gaji pekerjaan utama saya. Jadi jika ditekuni dan fokus di penjualan masih menguntungkan, karena yang budi daya masih sedikit," kata Ega yang pekerjaan utamanya sebagai dokter di RSUD Wates, Kulonprogo tersebut.
Tidak hanya tanaman karnivor, Ega juga memiliki koleksi kaktus dan sekulen. Adapun para konsumen Ega Nandur dari remaja hingga dewasa muda.
Adapula beberapa pembeli yang masih anak-anak. Mereka biasanya membeli tanaman menggunakan uang angpao lebaran.
Upaya Edukasi
Lama bertautan dengan tanaman karnivor membuat Ega sedikit banyak paham cara merawatnya. Informasi tentang cara merawat tanamam dia dapat dari Internet dan anggota komunitas tempatnya bergabung.
BACA JUGA: Meraup Untung dari Hobi Merawat Anggrek
Ega kemudian menuangkan tetek bengek cara merawat tanaman karnivor dalam bentuk video di media sosialnya. Ini caranya berbagi ilmu, termasuk untuk konsumennya.
"Saya suka bikin konten, karena tanaman ini unik, perawatannya sedikit beda daripada tanaman pada umumnya. Jadi butuh konten yang bisa mengedukasi tentang perawatan tanaman karnivor," katanya.
Meski ternyata edukasi ini juga menjadi penguat penjualan tanaman milik Ega, dalam bentuk promosi. Tidak berhenti pada pembuatan video, Ega juga menyediakan jasa konsuktasi pribadi bagi konsumen.
Apabila pertanyaan konsumen sudah ada dalam bentuk video, maka dia akan mengirim link-nya. Apabila belum ada di video, Ega akan menjawabnya secara langsung. Dengan edukasi ini, harapannya penanam tanaman karnivor pemula bisa paham dan tidak kapok merawatnya. Tidak menutup kemungkinan, konsumen pemula ini ke depan bisa memiliki hobi baru berupa merawat tanaman karnivor.
Adapun kesalahan umum dalam merawat tanaman karnivor terkait dengan pemupukan. Meski tidak dipupuk, tanaman karnivor bisa tumbuh sehat dan subur.
Kalau pun mau dipupuk, harus ada takaran atau jenis pupuk khusus. "Semoga banyak yang mulai mengenal tanaman karnivor, khususnya kantung semar, karena kantung semar banyak yang endemik di Indonesia. Beli lah yang hasil budi daya agar ekosistem alam tetap terjaga. Lagipula kalau beli dari hasil budidaya sudah pasti penjual tahu cara perawatannya," kata Ega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Syarat Pencairan Dana Desa Tahap II, Kalurahan di Kulonprogo Wajib Menggelontorkan Modal untuk Kopdes Merah Putih
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- BEI DIY Perkirakan Dampak Konflik Israel-Iran ke IHSG Tidak Berlangsung Lama
- Hingga Mei 2025 Kunjungan Mal DIY Meningkat 30 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
- MIDYEAR ECONOMIC OUTLOOK DIY 2025: Pariwisata dan UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi DIY
- OJK Imbau Investor Muda Jangan FOMO dengan Aset Kripto
- Mendag Klaim Perang Iran-Israel Belum Berdampak pada Ekspor Indonesia
- Pemerintah Setujui Kredit Rumah Subsidi untuk 101.707 Orang, Butuh APBN Rp12,59 Triliun
- Capaian Eksportir DIY di Awal Tahun 2025, Ada yang Naik dan Turun
Advertisement
Advertisement