Cuan Mengalir Mulus dari Sukulen dan Kaktus
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari hobi merawat tanaman hias, Isnaini Baroroh dan suaminya kini sukses jadi pebisnis sukulen dan kaktus. Lewat Ardana Garden, mereka meraup omzet belasan hingga puluhan juta rupiah dari sukulen.
Bisnis tanaman hias seolah tiada matinya. Tanaman hias dedaunan maupun bunga-bunga selalu jadi tren di kalangan pecintanya. Begitu pula tanaman sukulen dan kaktus.
Advertisement
Di Jogja, tanaman yang punya karakteristik untuk menyimpan air di bagian batang ini jadi tren beberapa tahun terakhir, terlebih di kalangan pencinta dekorasi ruangan. Tanaman sukulen dan kaktus yang tumbuh di pot-pot mungil itu banyak dirawat sebagai salah satu penambah estetika ruangan.
Ardana Garden merupakan salah satu pionir bisnis tanaman hias khusus sukulen dan kaktus di Jogja. Sejak 2018, Isnaini mengulik potensi penjualan tanaman ini dan cara budi dayanya. Kini, kaktus yang ia kembangkan bukan hanya jenis lokal, melainkan juga jenis sukulen impor.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Tak Lagi Jual Tiket First Class
Perempuan yang mulanya bekerja di bidang teknologi informasi di salah satu kantor bank di Jogja ini memang punya hobi merawat tanaman hias sejak lama. Setelah memutuska resign dari pekerjaannya untuk mengurus anak, Isnaini memutuskan merawat tanaman hias untuk mencari kesibukan lain. "Dari yang punya uang, kok malah boros karena buang uang buat tanaman hias terus. Akhirnya saya coba jual aja tanaman hias itu," kata Isnaini ketika ditemui Harianjogja.com di kebunnya, Senin (5/9/2022).
Dia pun membeli tiga kaktus lokal dengan ukuran mini yang ia beli seharga Rp10.000 yang kemudian ia jual kembali. Saat itu, dia mengambil sembilan kaktus.
Ketika dipasarkan kembali, rupanya peminatnya tinggi dan stoknya langsung terjual. Sejak itu, ia pun menjual lebih banyak kaktus dari reseller.
Namun, Isnaini tak ingin hanya jadi reseller. Ibu dua anak ini kemudian belajar pembibitan kaktus. Begitu suaminya membantunya mengembangkan usaha, mereka pun secara perlahan memproduksi sendiri sukulen dan kaktus yang mereka jual di Ardana Garden.
Lokal & Impor
Berawal dari pembibitan sukulen di halaman rumah, kini Isnaini sudah mendirikan dua unit greenhouse di lahan dekat rumahnya untuk pembibitan. Di sana, ada dua jenis sukulen yang dikembangkan Ardana Garden, yaitu sukulen lokal dan impor. Sukulen dan kaktus lokal itu ia tujukan bagi pasar pemula. Harganya mulai dari Rp5.000-Rp100.000 per pot.
Sementara, sukulen dan kaktus impor ia tujukan bagi spesialis pencinta tanaman hias. Kaktus impor itu ia kembangkan dari bibit yang ambil dari Korea dan Thailand. Lantaran jenisnya premium, harganya pun lebih tinggi, mulai dari Rp50.000 bahkan ada yang hingga Rp10 juta.
BACA JUGA: The Great Journey Alila Solo menuju 7th, Gelar CSR dengan Program Vaksinasi Booster I dan Cek Kesehatan Gratis
Di kedua greenhouse-nya itu, ribuan pot kaktus berjejer. Mulai dari jenis astro, gymno, hingga kaktus besar jenis columnar memadati kebunnya.
Selain diminati perorangan, tanaman sukulen dan kaktus dari Ardana Garden juga dilirik oleh berbagai kantor dan perusahaan. Isnaini banyak dimintai konsultasi untuk mendesain kebun maupun dekorasi ruangan dengan tanaman kaktus.
"Permintaan dari hotel, kantor, sampai kafe untuk membantu mengisi dekorasi dengan sukulen dan kaktus cukup banyak sekarang. Makanya kami juga kembangkan kaktus yang ukurannya besar-besar, enggak hanya kaktus di dalam pot," kata Isnaini.
Kini, usahanya semakin berbuah manis. Dengan dibantu puluhan reseller untuk memasarkan produknya, dalam sebulan, Isnaini bisa meraup omzet antara Rp15 juta hingga Rp50 juta lebih. "Paling gede lebih dari Rp50 juta sebulan kami dapatkan, waktu itu justru di momen pandemi gelombang kedua," ujarnya.
Selain menjual tanamannya secara langsung di greenhouse-nya, Ardana Garden juga memanfaatkan lokapasar untuk penjualan secara daring.
Selain itu, dia juga aktif mengisi berbagai pameran tanaman hias di pusat perbelanjaan untuk menggaet konsumen.
Kepada konsumennya, dia selalu memberi pesan tentang cara perawatan kaktus. Cara penyiraman kaktus lebih baik dilakukan ke bagian bawah pohon agar mengenai akar. Pasalnya, jika yang disemprot air pada bagian batang atasnya maka justru bisa membusuk.
Meski banyak diminati sebagai indoor plant, Isnaini juga mengingatkan pelanggan agar tidak lupa menjemur kaktus dan sukulen di bawah sinar matahari secara berkala. "Setidaknya dua sampai tiga hari sekali dijemur ke bawah sinar matahari. Penyiramannya disesuaikan dengan kelembaban tanahnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- OJK: KUR Tidak Termasuk Utang Macet yang Bisa Dihapus
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 4,7 hingga 4,9 Persen di 2025
- Harga Bitcoin Pecah Rekor, Investor Diminta Berhati-hati Titipkan Dana Investasinya
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Bea Cukai DIY Sebut Hampir Semua Stakeholder Sepakti Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Advertisement
Advertisement