Advertisement
Anggara Perumahan Masyarakat Telan Rp175 Triliun, Bagaimana Hasilnya?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Belanja anggaran untuk dukungan akses perumahan masyarakat berpendapatan rendah atau MBR telah mencapai Rp175,36 triliun. Akses terhadap hunian, yang menjadi salah satu kebutuhan pokok, masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah kerap menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar papan. Padahal, rumah layan merupakan kebutuhan dasar untuk hidup yang bermartabat.
Advertisement
Dalam rentang 2010—2022 atau selama 12 tahun, total pengeluaran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk akses perumahan MBR mencapai Rp175,36 triliun. Total belanja itu terdiri dari berbagai pos, baik belanja secara langsung maupun melalui penanaman modal negara (PMN).
Kemenkeu mencatat bahwa total anggaran dukungan akses MBR melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2010—2022 mencapai Rp32,2 triliun. Dari anggaran itu, terdapat pembangunan atau perbaikan 1,13 juta rumah.
Lalu, terdapat Rp79,9 triliun untuk likuiditas pembiayaan terhadap 1,16 juta rumah MBR. Terdapat pula pemberian subsidi agar MBR dapat mengakses kredit perumahan, yakni berupa bantuan uang muka (down payment/DP) Rp774 miliar per tahun dan subsidi selisih bunga Rp2,57 triliun pada 2022.
Pemerintah pun melakukan PMN kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF senilai total Rp7,8 triliun untuk pembiayaan 421.650 rumah. Pemerintah juga menambah PMN untuk PT Bank Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Rp2,48 triliun dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Rp1,57 triliun untuk kebutuhan pembiayaan perumahan.
"Pembangunan perumahan juga memberikan dampak pengganda ekonomi luar biasa, menciptakan kesempatan kerja, dan mengangkat sektor UMKM," tulis Sri Mulyani dalam unggahan media sosialnya, dikutip pada Senin (16/1/2023).
Terdapat pula dana bergulir melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang tercatat sejak 2020, yakni Rp87,6 triliun. Angka itu terdiri dari anggaran FLPP Rp79,77 triliun untuk 1,16 juta rumah dan PMN ke PT SMF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Polisi di Bandung Ditahan karena Memalak Korban Pembegalan, Minta Uang Rp1 Juta
- Bacok Guru di Ruang Kelas, Hak Pendidikan Siswa MA Demak Tidak Boleh Hilang
- Selesai Ujian PTS, Siswa SMK di Salatiga Teror Sekolah Lain di Suruh Semarang
- Eks Menkominfo Johnny Plate Bantah Minta Rp500 Juta per Bulan kepada Pengusaha
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

Beri Suntikan Dukungan, Ratusan Suporter Serbu Tempat Latihan PSS Jelang Laga Tandang Lawan Arema
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Pengelola GBK Targetkan Eksekusi Hotel Sultan Tuntas Sebelum 2024
- ATM Link Bank BUMN Luncurkan Wajah Baru, 335 Fitur Jadi 1 ATM
- 10 Pemain Besar Pinjol Resmi OJK, AdaKami Urutan Ketiga
- TikTok Tak Bayar Pajak Transaksi E-commerce
- Pemda DIY Memastikan Seluruh Warga Terlindungi JKN
- Berkah Gelegar Cuan PLN Mobile, Kastalim Terima Hadiah Mobil Listrik Langsung dari General Manager PLN
- Menteri PUPR Membujuk Investor China Agar Mau Menanam Modal di IKN
Advertisement
Advertisement