Advertisement
Perkenalkan! Alexandr Wang, Bos Perusahaan Raksasa Teknologi Termuda di Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Banyak yang membandingkan Alexandr Wang, pendiri Scale AI dengan Elon Musk, pengusaha terkenal dan pendiri Tesla dan SpaceX. Bahkan, tak jarang masyarakat menyebut Alexandr Wang sebagai The Next Elon Musk.
Hal tersebut lantaran kesuksesan Wang. Di usianya yang masih muda, Wang berhasil menjadi pengusaha sekaligus pendiri CEO Scale AI yang menyediakan solusi kecerdasan buatan (AI) dalam menganalisis data bagi perusahaan besar dunia.
Advertisement
Sebelumnya, Wang yang kini berusia 26 tahun sempat dikenal sebagai pengusaha termuda mandiri di dunia. Berkat kerja keras dan kepintarannya, melalui bisnis yang dia kembangkan, dirinya berhasil melayani banyak perusahaan dunia termasuk Toyota, PayPal, dan Uber.
Putus Kuliah
Wang mulai belajar untuk gelar BS di bidang Matematika dan Ilmu Komputer di Massachusetts Institute for Technology (alias MIT). Di musim panas setelah menyelesaikan tahun pertamanya di universitas bergengsi New England, dia memulai Scale dengan sesama ahli teknologi muda Lucy Guo.
Menurut Forbes, kedua co-founder ini bertemu saat sama-sama bekerja di platform tanya jawab Quora. Duo wirausaha memulai usaha dengan investasi dari akselerator start-up AS Y Combinator.
Dia merasa keputusannya keluar dari perguruan tinggi pada usia 19 tahun saat itu, sangatlah tepat karena dia dapat fokus pada mengembangkan teknologi AI yang menjadi passion-nya.
BACA JUGA: Elon Musk Jual 1,3 Juta Mobil Listrik Selama 2022
Wang dan timnya di Scale AI berusaha mengembangkan teknologi AI yang dapat memecahkan masalah yang lebih besar dan kompleks yang tidak dapat diselesaikan dengan metode tradisional.
"Saya memberi tahu orang tua saya mengembangkan Scale AI telah menjadi proyek yang saya lakukan selama musim panas. Jelas, saya tidak ingin kembali ke sekolah,” ucapnya dilansir dari Forbes, Selasa (11/4/2023).
Harta Kekayaan
Pada 2021, perusahaan Wang menerima dana investasi sekitar US$350 juta. Scale juga menghasilkan pendapatan US$100 juta. Adapun nilai dari perusahaan pengusaha muda ini sebesar US$7,3 miliar.
Berkat satu persen sahamnya di perusahaan itu, Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sekarang mencapai US$1 miliar atau saat ini setara dengan Rp14,8 triliun. Bahkan, dia berada di peringkat 2.534 dalam daftar miliuner dunia versi Forbes per 2022.
Sebelum meraih prestasi sebagai miliarder swadaya termuda di dunia, Alexander Wang telah tercatat dalam daftar 30 Under 30 versi Forbes pada 2018.
Daftar tersebut merupakan kumpulan dari para wirausahawan, bintang, pemimpin pemikiran, dan pemikir cerdas di bawah usia 30 tahun yang dianggap luar biasa dalam berbagai bidang dan industri.
Keluarga Ilmiah
Melansir dari SCMP, pria Asia-Amerika ini tumbuh dengan latar belakang keluarga yang cakap dalam bidang teknologi dan ilmiah.
Orang tua Wang merupakan fisikawan yang pernah mengerjakan proyek senjata untuk militer Amerika. Wang dibesarkan di bawah bayang-bayang Lab Nasional Alamos New Mexico.
Situs tersebut rupanya mengembangkan bom atom pertamanya selama Perang Dunia II. Tak heran, jika kecerdasan Wang mungkin diwarisi dari keluarganya, apalagi didukung dengan aktifnya Wang berpartisipasi dalam kompetisi matematika dan coding di sekolah.
Hal ini terbukti kala Wang berusia 17 tahun, apabila sebagian besar siswa SMA bersiap-siap menuju universitas, Wang sendiri sudah bekerja penuh waktu untuk membuat kode platform tanya jawab Quora.
Digunakan Ratusan Perusahaan
Melansir dari situs resmi perusahaan, Scale AI di telah membantu banyak bisnis dalam menangani persiapan data yang diperlukan untuk melatih sistem AI.
Sebagai perusahaan terbesar di sektor ini, kegunaannya mencakup berbagai industri, mulai dari pemerintah dan mobil tanpa pengemudi, hingga pemetaan, robotika, realitas virtual, dan militer.
Saat ini, Scale menyumbangkan teknologinya secara gratis untuk membantu menganalisis citra satelit dari dampak serangan Rusia dan kampanye militer di Ukraina.
"Setiap industri mengandalkan data dalam jumlah besar. Tujuan [Scale] adalah untuk membantu mereka membuka potensi data dan meningkatkan bisnis mereka dengan AI,” katanya pada Forbes.
Scale AI telah menjadi partner teknologi bagi lebih dari 300 perusahaan dan organisasi ternama, seperti General Motors, PayPal, Toyota, SAP, Lyft, dan bahkan militer Amerika.
Dengan teknologi yang mengesankan, perusahaan-perusahaan tersebut dapat memproses dan menganalisis data dengan lebih efisien dan akurat.
Perusahaan ini juga membantu perusahaan dalam mengembangkan teknologi otomatisasi dan pengenalan gambar untuk berbagai keperluan, seperti mobil otonom dan pengenalan wajah dalam sistem keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
- Taksi Terbang EHang 216-s Dipamerkan, Raffi Ahmad Ingin Bisa Jadi Opsi Pariwisata Nasional Baru
- 404.192 Badan Usaha Menunggak Bayar ke Pinjol
- Harga Emas Antam Hari Ini, Tetap di Rp1,93 Juta per Gram
- Harga Pangan Hari Ini: Harga Telur hingga Kedelai Naik, Bawang Merah Turun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jateng dan DIY Masih Jadi Tujuan Utama Wisata, Penjualan Avtur Tumbuh 11% di 2024
- Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Ekspor Indonesia, Menteri Perdagangan: Belum Ada Pengaruh
- Menteri Pertanian Sebut Beras Bersubsidi untuk SPHP Dioplos, Dikemas Ulang dan Dijual Lebih Mahal
- Indomaret Launching Produk UMKM Kulonprogo di 22 Gerai Tomira, Wakil Bupati Belanja Pakai I-Saku
- Ekonom Jogja Minta Agar Konflik Timur Tengah Jangan Dijadikan Alasan Stagnansi Nasional
- Dukung Komitmen Listrik untuk Rakyat, PLN Berikan Edukasi Ketenagalistrikan pada Generasi Muda
- Harga Emas Hari Ini Jumat 27 Juni 2025
Advertisement
Advertisement